Akselerasi Penerapan Pajak Karbon, PLN & ECADIN Bangun Kerja Sama dengan Eropa

jpnn.com, JERMAN - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) bersama Energy Academy Indonesia (ECADIN) menggandeng European Commission of Climate Action, untuk meningkatkan kompetensi perseroan dalam mengakselerasi pencapaian target carbon neutral, melalui perdagangan karbon di Tanah Air.
Sebagai pemain utama dalam perdagangan karbon di Tanah Air, PLN siap mengadopsi keberhasilan penerapan Emissions Trading Systems (ETS) di sejumlah negara Eropa seperti Belanda, Belgia dan Jerman.
Langkah ini juga untuk mendukung kebijakan pajak karbon yang mulai diterapkan pemerintah dalam waktu dekat.
"Kami membutuhkan guidance dan pengalaman Eropa dalam menjalankan ETS ini. Sharing ini sangat bermanfaat bagi kami dalam mengiimplementasikan di Indonesia," ujar Direktur Manajemen dan Sumberdaya Manusia PLN Yusuf Didi Setiarto.
Melalui rangkaian kegiatan workshop ini, reduksi emisi GRK di PLN melalui perdagangan karbon diharapkan akan terealisasi secara efektif dan efisien.
Tak hanya itu, PLN juga berharap ke depannya implementasi ETS ini bisa secara signifikan mendukung pencapaian target NDC pada 2030 dan target carbon neutral pada 2060.
Duta Besar Indonesia Untuk Belgia, Luxemburg dan Uni Eropa, Andri Hadi menjelaskan Indonesia sudah meratifikasi Paris Agreement untuk mengurangi emisi global.
Untuk bisa memaksimalkan upaya mencapai target tersebut Indonesia membuka kerja sama dengan semua pihak baik dari sisi investasi maupun transfer knowledge.
PLN mengadaptasi mekanisme Emissions Trading System (ETS) yang sudah dilakukan di Eropa untuk bisa diterapkan di Indonesia.
- Rayakan 124 Tahun Pegadaian, SP Pegadaian Ikuti Arahan Presiden Prabowo
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Kementerian BUMN Dorong Penguatan Komunikasi Digital Berbasis AI dan Praktik Lapangan
- PLN IP Berdayakan Penyandang Disabilitas Untuk Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik
- Selamat, Direktur Pegadaian Raih Penghargaan Women’s Inspiration Awards 2025
- PLN IP Penuhi Kebutuhan Energi Bersih Untuk Masyarakat Wilayah Terluar