Aksi Teror Marak, Mantan Komandan BAIS Bilang Begini

Aksi Teror Marak, Mantan Komandan BAIS Bilang Begini
Napi teroris di rutan Salemba Cabang Mako Brimob Kelapa Dua, menyerah. Foto: DOK POLRI

jpnn.com, JAKARTA - Mantan komandan kelompok khusus Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Kolonel (Purn) Fauka Noor Farid menilai rentetan aksi teror belakangan ini tidak terlepas dari kerusuhan narapidana teroris di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Karena itu, Fauka meminta semua pihak melihat peristiwa ini dengan sempurna, tidak secara parsial.

Fauka menambahkan, permasalahan bom ini dimulai dari keributan di Mako Brimob, yang menewaskan enam orang, yang terdiri dari satu narapidana dan lima aparat kepolisian. Maka dari itu, dia pun meminta pemerintah agar dibentuk tim investigasi independen terkait permasalahan di Mako Brimob.

"Saya pastinya mengutuk keras masalah bom ini. Nah, saya melihat awal masalah ini, dimulai dari kejadian di Mako Brimob. Maka dari itu, harus ada tim investigasi independen dibentuk agar ini bisa diketahui lebih jelas," kata Fauka saat dikonfirmasi, Senin (14/5).


Fauka menduga, permasalahan bom di Surabaya dan Sidoarjo dipantik dari kejadian di Mako Brimob. Sebab tidak mungkin, kata dia, narapidana terorisme ribut atau melawan kalau tidak ada hal yang sangat krusial yang membuat mereka marah.

Fauka menegaskan, pasti ada hal-hal yang sangat prinsip yang menyinggung mereka. Dia juga menduga, pemicu keributan tidak mungkin dari sekadar masalah makanan.

"Mereka ini kan marah karena agama, ideologi atau keluarga mereka dilecehkan," ucap dia.

Dia menerangkan, penanganan narapidana terorisme berbeda dengan narapidana kasus lainnya. Oleh karena itu, mantan anggota Tim Mawar Kopassus ini ingin mengetahui dengan jelas SOP Mako Brimob dalam menangani narapidana terorisme selama ini.

Permasalahan bom terakhir ini dimulai dari keributan di Mako Brimob, yang menewaskan enam orang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News