Aktivitas Naik Tajam, Status Jadi Awas

Aktivitas Naik Tajam, Status Jadi Awas
Aktivitas Naik Tajam, Status Jadi Awas
JOGJA - Status Gunung Merapi mulai pukul 06.00 kemarin (25/10) telah naik menjadi awas dari Siaga. Ini dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi yang mengambil alih tugas Balai Penyediakan dan Pengembangan Teknologi Kegunuapian (BPPTK) Jogjakarta setelah menemukan kenaikan tajam aktivitas Merapi sejak 23/10-24/10.

"Terjadi peningkatan secara signifikan jumlah dan energi gempabumi vulkanik dan guguran kubah lava," kata Surono Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, kemarin (25/10) di gedung BPPTK Jogjakarta. Surono menjelaskan, sesuai dengan dengan pemantauan pihaknya, pada Minggu (24/10) gempa vulkanik tercatat 80 gempa vulkanik dengan 588 kali gempa multiphase. Gempar menjadi yang terbesar sejak 22 Oktober saat status Merapi masih siaga.

Sesuai dengan pengukuran deformasi yang dilakukan dengan Elektric Distance Measurement (SDM) dengan menggunakan reflector di puncak sekitar Gunung Merapi, lajku inflasi pada 24 Oktober terjadi peningkatan tajam. Laju inflasi mencapai 42 cm/hari naik tajam dari 10,5 cm/hari pada 21 Oktober silam.

Data lain yang mendorong Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menaikkan status Merapi menjadi awas adalah guguran lava. Guguran lava di Pos Pengamatan Kaliurang dan Babadan Magelang terekam terjadi peningkatan secara signifikan. Yakni 194 kejadian guguran kubah lava. "Pengamatan kami menunjukkan guguran lava mengarah ke selatan yaitu Kali Gendol dan ke Barat Daya arah Kali Krasak," ujar Surono.

JOGJA - Status Gunung Merapi mulai pukul 06.00 kemarin (25/10) telah naik menjadi awas dari Siaga. Ini dilakukan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News