Aktris Iran Boikot Academy Awards

jpnn.com - jpnn.com -Taraneh Alidoosti, aktris Iran pemeran film The Salesman ogah datang ke ajang Academy Awards, acara yang bakal dipenuhi tokoh-tokoh ternama Hollywood.

Dia punya alasan kuat. Alidoosti memboikot acara tahunan itu sebagai bentuk protes terhadap Donald Trump.

The Salesman masuk nominasi film terbaik berbahasa asing dalam event bagi-bagi Piala Oscar tersebut. Karena itu, Alidoosti mendapat undangan untuk hadir. ’’Larangan (penerbitan) visa Trump terhadap warga Iran adalah rasis. Apakah (larangan) itu termasuk untuk acara budaya atau tidak, saya tidak akan menghadiri #AcademyAward 2017 sebagai bentuk protes,’’ tulis Alidoosti melalui akun Twitter-nya Kamis (26/1).

Sehari sebelumnya, Trump yang belum sebulan dilantik menjadi presiden AS mengeluarkan perintah pembekuan pemberian visa untuk tujuh negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Yaitu, Syria, Irak, Iran, Sudan, Libya, Somalia, dan Yaman. 

Alidoosti tidak marah sendirian. Pemerintah Iran juga naik pitam. Halaman depan media-media Iran diisi berita tentang pembekuan visa tersebut.

Pemerintah maupun rakyat Iran menganggap pembekuan itu bentuk diskriminasi. Padahal, tidak ada satu pun warga negara Iran yang melakukan tindak terorisme di tanah Amerika. Iran lebih berang lagi karena negara pesaing mereka, Arab Saudi, tidak masuk daftar pembekuan pemberian visa. ’’Kami tidak pernah membayangkan AS akan menjadi negara yang menutup pintunya dan secara resmi mendukung xenophobia,’’ ujar pihak National Iranian American Council (NIAC) Selasa lalu (24/1).

Hal senada diungkapkan profesor sosiologi dan antropologi di Lake Forest College, Illinois, AS, Ahmad Sadri. Pria berdarah Iran-Amerika itu mengungkapkan, di Amerika kini Islamfobia bukan lagi hanya sentimen rasis. Namun, diskriminasi terhadap umat muslim sudah menjadi kebijakan pemerintah yang dibalut dengan pernyataan antiterorisme.

Dia juga mempertanyakan mengapa beberapa negara muslim yang lain tidak masuk daftar larangan penerbitan visa oleh Trump. ’’Apakah pengecualian ini terkait dengan masalah politik seperti pada masa lalu? Ataukah ini berkaitan dengan kerajaan finansial sang presiden?’’ tanyanya.