Al-Hakeem

Al-Hakeem
Dahlan Iskan.

Al-Hakeem membela kakaknya. Ikut ditangkap. Katanya, disiksa. Selama tiga bulan.

Diancam sampai cacat. Agar tidak bisa lagi bermain bola. Lalu dilepas.

Saat itu Al Hakeem menjadi pemain tim nasional. Sebagai bek. Juga pemain inti klub As-Shahab.

Saat bermain di Qatar, Al-Hakeem mendengar kakaknya dijatuhi hukuman sepuluh tahun.

Dia pun lari. Sembunyi-sembunyi. Melarikan diri entah ke mana. Mungkin punya teman di Qatar. Yang membantu menyembunyikannya.

Tahu-tahu Al-Hakeem ada di Australia. Mencari suaka politik di sana. Akhirnya bocor: ternyata Al-Hakeem sembunyi dulu di Iran.

Mungkin ada temannya di Qatar. Yang punya jalur ke Iran. Cukup hanya nyeberang selat Hormuz.

Dari Iran Al-Hakeem ke Malaysia. Lalu Thailand. Sebelum akhirnya ke Australia itu.

Malam nanti bakal ramai. Pukul 21.00 WIB. Saya ingin nonton. Bola bernuansa politik. Politik dibungkus sepak bola.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News