Al-Jazeera: Arafat Diracun dengan Polonium
Pakar Swiss Temukan Radioaktif Tinggi pada Pakaian-Sejumlah Barang
Jumat, 06 Juli 2012 – 03:49 WIB
"Sumsum tulang belakang Arafat tetap memiliki bentuk wajar dan baik saat dia dinyatakan meninggal. Padahal, mereka yang keracunan polonium akan mengalami kerusakan sumsum tulang belakang," kata pakar yang tak disebutkan namanya itu.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa rambut Arafat juga tak menunjukkan tanda keracunan. "Pada kasus keracunan polonium, rambut korban akan mengalami kerontokan. Tapi, Arafat tidak mengalami itu," tuturnya.
Meski begitu, menurut dia, perlu penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan terdeteksinya polonium di pakaian Arafat.
Secara terpisah, pejabat senior Palestina Saeb Erakat menyerukan pembentukan tim penyelidik internasional untuk menggali lebih banyak fakta seputar kematian Arafat. "Kami usul pembentukan komite investigasi internasional yang formatnya kurang lebih sama penyelidikan kematian mantan Perdana Menteri (PM) Lebanon Rafiq Hariri," ujar Erakat. (AFP/RTR/CNN/hep)
RAMALLAH - Penyelidikan independen terkait kasus kematian mantan pemimpin dan Presiden Otoritas Palestina Yasser Arafat menemukan fakta terbaru.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- DPR Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi untuk Perdamaian di Timteng
- Militer Israel Klaim Bunuh Pentolan Jamaah Islamiyah Lebanon
- 1.119 WNI Berhasil Direpatriasi dari Kawasan Berbahaya Sepanjang 2023
- Xi Jinping Ingin China Jadi Mitra Amerika, Bukan Pesaing
- Guru Besar UI Khawatirkan Dampak Konflik Timur Tengah terhadap Indonesia
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa