Alamak! Sopir dan Kondektur Bus Trans Batam Disandera

Alamak! Sopir dan Kondektur Bus Trans Batam Disandera
Pelajar saat menumpang Bus Trans Batam tujuan Batamcenter-Batuaji. Foto: Dalil Harahap/ Batam Pos/JPG

Sempat khawatir juga kami, karena takut anggota kami (Bobi dan Jihan) dipukul," kata Surung.

Aksi penyanderaan itu, diduga karena para sopir angkot Bimbar tidak terima dengan beroperasinya Bus Trans Batam diatas pukul 17.00 WIB. Padahal menurut Surung, sesuai aturan yang dikeluarkan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam, pukul 17.00 WIB, adalah trayek terakhir bagi bus koridor dua (jurusan Batuaji-Batamcenter) dari arah Batamcenter. 

"Bukan berarti pukul 17.00 WIB itu bus harus berhenti beroperasi. Itu jam trayek terakhir dari Batamcenter. Masa iya dari Batamcenter pukul 17.00 WIB langsung tiba di Tanjunguncang pukul 17.00 WIB juga. Kan butuh waktu belum macet lagi di perjalanan," urai Surung.

Dengan kejadian ini, Dishub Batam dituntut untuk kembali turun memberikan sosialiasi kepada para sopir angkot agar memahami aturan yang sebenarnya. "Jangan asal main barbar kayak gini. Ini (Trans Batam) jelas hukumnya, milik pemerintah dan dibutuhkan masyarakat, jangan asal protes. Kalau mau protes ya protes ke Dishub," tutur Surung.

Mengenai kejadian penyanderaan itu sendiri, kata Surung, pihaknya percaya kepada Pemko Batam dan kepolisian untuk mengusut tuntas aksi barbar tersebut. "Sebab ini sudah keterlaluan, kemarin dipukul, sekarang disandera, kedepannya apalagi nanti. Jangan main hajar seenaknya dong, ini negara hukum," keluh Surung.

Kepada pihak kepolisian, Surung berharap agar laporan penganiayaan sebelumnya serta kejadian penyanderaan yang dialami Bobi dan Jihan ini diusut tuntas karena sudah sangat meresahkan. "Laporan pertama kalau nggak salah sudah sampai Polda, semoga ditindak tegas agar jangan lagi ada aksi serupa," kata Surung.  

Kepada Pemko Batam dalam hal ini Dishub Batam agar segera bertindak tegas terhadap izin operasional angkot yang kerap mengancam keberadaan Trans Batam. 

"Kemarin kata Wawako (Amsakar Ahmad) mau bentuk tim kecil untuk membahas masalah ini, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut. Tolonglah pak, biar anggota di lapangan bisa kerja dengan tenang. Jangan dikit-dikit dikeroyok, disandera kayak gini," pinta Surung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News