Alasan Sejumlah Perempuan Kristen Amerika Tidak Mendukung Donald Trump

Alasan Sejumlah Perempuan Kristen Amerika Tidak Mendukung Donald Trump
Penulis buku Kristen Kaitlyn Schiess mengatakan kebanyakan sifat Trump bertentangan dengan ajaran Gereja. (Supplied)

Menurutnya, identitasnya sebagai seorang "evangelis kulit hitam" membawa perubahan besar bagi caranya memilih.

"Cara saya memilih tidak diatur oleh pria kulit putih; tapi diatur oleh Yesus, yang adalah seorang pria pribumi berkulit coklat yang dijajah."

Lisa percaya bahwa prioritas utama Yesus adalah untuk merawat "orang termiskin, terlapar, dan imigran dan tahanan penjara yang paling tidak layak, dan mereka yang sakit".

Dukungan evangelis terhadap Trump 'mengerikan'

External Link: Twit Taylor Swift

 

Sejak Donald Trump dilantik sebagai presiden di tahun 2016, beberapa penganut Kristen terkenal dan pemimpin evangelis mulai meninggalkan pandangan politik konservatif.

Di akhir tahun 2019, pemimpin redaksi majalah evangelis bahkan menerbitkan artikel mengapa Trump harus diberhentikan dari jabatannya.

Pendeta gereja besar seperti Rick Warren dan Judah Smith yang mendukung gerakan 'Black Lives Matter' di media sosial menerima serangan di kolom komentar mereka.

Bahkan, perempuan Kristen paling terkenal di AS, Taylor Swift, terbuka soal pilihan politiknya, dan mengakui dukungannya kepada Joe Biden.

Jerushah Duford adalah cucu dari Billy Graham, seorang ikon Evangelis Amerika yang menginjili jutaan orang di berbagai stadium di seluruh dunia juga seorang pria yang identik dengan pandangan konservatifnya dalam dunia politik

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News