Albino Afrika jadi Buruan

Diangap Jelmaan Hantu, Terpaksa Mengasingkan Diri

Albino Afrika jadi Buruan
Foto : Nwe York Times
TANZANIA - Wilayah Tanzania sungguh tak aman bagi para albino. Disana, mereka dianggap jelmaan hantu. Tak heran, mereka diperangi dan dibunuh. Mayatnya dimutilasi dan digunakan sebagai objek ritual ilmu-ilmu hitam.

Selama setahun ini saja tercatat 35 orang albino nyawanya dihabisi oleh warganya sendiri. Terakhir, pada Selasa lalu (2/12), seorang perempuan 13 tahun, Elizabeth Hussein digantung oleh beberapa pria di Provinsi Shinyanga. Selanjutnya pada Kamis (4/12), seorang pria 47 tahun, Ezekiel John ditembak mati lantas dimutilasi. Kaki dan tangannya ditemukan terpisah di dekat Kota Kigoma.

Diskriminasi ini dipicu oleh provokasi para dukun setempat yang menyebut bahwa mereka bisa membuat masyarakat kaya asalkan disediakan darah dan anggota manusia-manusia berkulit ''putih". Itulah sebabnya, kaum berduit menjaga ekstra anak-anak mereka yang albino. Mereka diantar kesekolah atau bepergian dengan pengawal sewaan. Sebagian lagi terpenjara di rumah sendiri karena tak bisa kemana-mana lantaran ketakutan.

Albino di Tanzania terhitung lebih banyak dibandingkan negara lain. Setidaknya sekitar 200 ribu mereka yang mengalami kelainan pigmen kulit itu tinggal di sana. Menurut laporan Daniel Howden, koresponden The Independent, di Tanzania, jumlah penderita Albino lima kali lebih banyak dibanding jumlah rata-rata statistic dunia. Di sebagian besar negara di dunia, albino hanya ditemukan satu diantara 20 ribu orang. Di Denmark, satu diantara 60 ribu. Sementara di Afrika diperkirakan, satu berbanding lima ribu.

TANZANIA - Wilayah Tanzania sungguh tak aman bagi para albino. Disana, mereka dianggap jelmaan hantu. Tak heran, mereka diperangi dan dibunuh. Mayatnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News