Alhamdulillah, Awal Ramadan Serentak
Muhammadiyah dan NU Sepakat Bersama Pemerintah
Jumat, 21 Agustus 2009 – 10:30 WIB
Ahli astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) Taufik Hidayat mengatakan, dari pengamatan 9 kota yakni Merauke (Papua) Ternate (Ambon), Kupang (NTT), Makassar (Sulsel), Semarang (Jateng), Tanjung Kodok-Lamongan (Jatim), Condro Dipo-Gresik (Jatim),Lhoknga (Aceh) dan Bandung (Jabar), hilal masih negatif.
Ketua Laznah Falaqiah NU, Ahmad Ghazali Masruri tampak memprotes keputusan Muhammadiyah yang mengeluarkan keputusan terlalu dini terkait jatuhnya awal Ramadan. Secara implisit, dia mengingatkan agar semua ormas menghormati pemerintah dengan tidak terburu-buru mengeluarkan hasil hisab maupun rukyah sebelum sidang itsbat. Dia mencontohka bahwa sejak NU didirikan, pedoman yang dipakai adalah rukyatul hilal didukung oleh data hisab.
"NU juga melakukan hisab karena kita punya kalender, tetapi hisab itu perlu dilakukan koreksi dengan rukyah jadi kami harap menghormati pemerintah dan tentunya forum sidang istbat," ujarnya.
Menanggapi hal itu, wakil Muhammadiyah, Abdul Fatah Wibisono mensyukuri keputusan pemerintah yang menetapkan awal Ramadan jatuh 22 Agustus 2009. Karena Muhammadiyah juga telah mengeluarkan keputusan tersebut dengan isi yang serupa sejak beberapa pekan lalu. "Kami juga setuju usulan NU agar rukyatul hilal dilakukan setiap bulan," kata wakil sekretaris Majelis Tarjih Muhammadiyah tersebut tanpa menanggapi protes NU.
JAKARTA- Seperti diprediksi, pemerintah melalui sidang itsbat yang dipimpin Menteri Agama Muhammad Maftuh Basyuni menetapkan awal Ramadan 1430 H
BERITA TERKAIT
- Kemnaker Berkolaborasi dengan BKKBN Gelar Pelayanan KB Serentak di Tempat Kerja
- Bencana di Sulsel Akibat Kerusakan di Area Gunung Latimojong
- Wamenaker Afriansyah Bicara Pentingnya Taspen yang Beri Perlindungan Finansial Bagi ASN
- Kepala BSKDN Minta Pemprov Malut Terapkan Strategi Baru Tingkatkan Inovasi
- Percepat Penanganan Bencana Sumbar, BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca
- Komisi II DPR Bahas 2 Rancangan PKPU