Ali Tazkiapreneur

Oleh Dahlan Iskan

Ali Tazkiapreneur
Foto: disway.id

Yang tidak mungkin kalah dari sekolah lain adalah: alam pegunungan Batu-nya.

Dan fasilitas olahraganya: sangat luas. Termasuk untuk olahraga berkuda. Saat saya ke Tazkia Minggu kemarin lagi ada dua murid yang berlatih olahraga berkuda.

"Kami punya enam kuda," ujar Ali Wahyudi.

Berarti guru di sekolah ini banyak sekali. "Guru kami lebih dari 300 orang," ujar Ali Wahyudi.

Untuk itu Tazkia bekerja sama dengan real estat terdekat. Guru diminta membeli rumah di situ. Dengan keringanan dari Takzia.

"Gaji baik saja tidak cukup untuk mengikat guru yang baik," ujar Ali Wahyudi. "Kalau rumahnya sudah di sini mereka tidak pindah-pindah lagi," tambahnya.

Saat saya berdialog dengan seluruh siswa di ruang besarnya, empat orang anak berani bicara dalam bahasa Inggris dengan sangat baiknya.

Yang satu lagi dengan bahasa Arab --masih malu-malu.

Kalau dulu Batu hanya dikenal sebagai pusat pengkajian Kristen, kini juga pusat pendidikan Islam. Al Izza, dan lalu Tazkia, ikut membentuk wajah baru Batu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News