Aliansi BEM se-Jakarta Kawal Putaran Kedua Pilkada

jpnn.com - jpnn.com - Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jakarta menyatakan siap mengawal kesuksesan pemilihan kepala daerah (pilkada) Jakarta putaran kedua.
Aliansi BEM se-Jakarta memperkirakan, situasi putaran kedua akan Iebih panas dibanding sebelumnya. Dua pasangan kontestan berikut perangkat pendukungnya akan mengerahkan segala daya upaya untuk memenangkan pilkada.
Aliansi ini memprediksi akan lebih banyak terjadi pelanggaran pilkada. Selain itu, yang dipertontonkan di antaranya adalah isu-isu yang mengakibatkan elemen masyarakat terpolarisasi dan dapat memicu konflik horizontal.
"Tentu saja pada sisi ini tidak memberikan edukasi positif kepada kita sebagai pemilik kedaulatan rakyat dan bagian dari keberhasilan pilkada yang demokratis," kata Presiden Dewan Mahasiswa Universitas Islam Negeri Jakarta (Dema UIN Jakarta) Ryan Hidayat dalam jumpa pers di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/2).
Lewat pilkada, pihaknya menghendaki terpilih kepala daerah yang kompeten, Iegitimit, dan amanah. Untuk mewujudkan harapan itu, terlebih dahulu harus melalui mekanisme dan proses pilkada yang berlangsung kondusif, edukatif, demokratis dan berkualitas.
“Ini penting agar masyarakat dapat menentukan pilihannya secara bebas dan cerdas," tegasnya.
Mencermati situasi yang berkembang, Aliansi BEM se-Jakarta berkepentingan mengawal pilkada agar berlangsung kondusif, demokratis dan berkualitas.
Karenanya, Aliansi BEM se-Jakarta akan menjaga netralitas, menjunjung tinggi independensi, demi menjaga pilkada berlangsung demokratis dan kondusif.
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Jakarta menyatakan siap mengawal kesuksesan pemilihan kepala daerah (pilkada) Jakarta putaran kedua.
- Mahasiswa Merusuh saat May Day, Buruh Demak Dukung Polisi Bertindak
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- LSM dan Mahasiswa Dinilai Berperan Penting sebagai Penyeimbang Kekuasaan
- Beban Ekonomi Makin Berat, Masyarakat Rela Mengantre demi Beras Gratis di Kampus UBK
- Tarif Trans Semarang Rp 0, Pelajar dan Mahasiswa Tinggal Naik