Alumni APDN Mantan Lurah, Kini Satgas Kebersihan

Alumni APDN Mantan Lurah, Kini Satgas Kebersihan
Samiyo mengingatkan seorang warga untuk tidak membuang sampah sembarangan di Jalan Arifin Achmad simpang Jalan Rambutan, Pekanbaru, Kamis (7/9/2017). Foto: Riau Pos

Untuk memenuhi kebutuhan dirumah, Samiyo siap bekerja apa saja. "Kalau uang pensiun cukup lah untuk berdua, tapi karena ada anak dan cucu juga ya harus dibiayai juga," ujarnya.

Samiyo menceritakan perjalanan karirnya. “Setelah selesai pendidikan APDN, bapak ditempatkan di sana sebagai pembina mahasiswa," ujar Angkatan APDN ke XIII ini.

Baru tahun 2000 pindah ke Kota Pekanbaru dan menjadi Lurah. Perjalanan karir Samiyo diawali menjadi Lurah Sail, lalu ke Lurah Rejosari, Lurah Sumailang, LurahTanah Datar, Lurah Padang Bulan, Lurah Air Hitam, Lurah Tampan, dan terakhir sebagai Lurah Wonorejo. "Hingga pensiun kemarin jadi Lurah Wonerejo," cerita Samiyo.

Samiyo yang merupakan orang Pacitan ini mengatakan bahwa faktor umur yang menjadi alasan dia tidak sampai menjadi camat.

Selama berkarir sebagai Lurah, Samiyo mengatakan tidak memiliki usaha sampingan. "Kemarin di rumah ada jualan es untuk anak anak les di sekitar rumah, tapi udah gak ada sekarang," ujarnya.

Suka duka menjadi anggota satgas kebersihan diceritakan Samiyo dengan antusias. "Kerja gak berat, hanya mengawasi saja, kalau dukanya, masyarakat yang buang sampah susah dibilangin, ada yang main lempar saja dari atas motor," ujarnya.

Istri Samiyo yang menjual soto Pacitan di jalan Arengka, dekat Budi Mulya, tidak mempermasalahkan atas keputusan Samiyo menjadi anggota satgas kebersihan.

"Ibu dukung aja, karena tahu saya orangnya suka kerja. Jadi tidak masalah," ujarnya.

Mantan lurah yang juga alumni APDN itu mengatakan, meski pensiun sebagai PNS, dia harus tetap bekerja untuk mencukup kebutuhan sehari-hari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News