Alumni & Kader HMI Ingatkan Jokowi Jangan Korbankan Demokrasi Demi Keluarga dan Kekuasaan

"Sekali lagi, pelanggaran etika terjadi. Sulit bagi kami untuk mengatakan bahwa tak ada campur tangan kekuasaan dalam segenap proses ini. Akal sehat kami menolak," katanya menegaskan.
Alumni dan kader HMI memandang bahwa jelas telah terjadi penyimpangan etika, pembangkangan terselubung terhadap prinsip dasar berbangsa dan bernegara, serta terjadi pengkhianatan terhadap moral demokrasi.
Dia menyebutkan rasanya tak berlebihan jika ada yang berpendapat bahwa sejatinya kecurangan pemilu sudah dimulai secara Terstruktur, Sistematis, dan Masif (TSM). Dimulai dari intervensi putusan MK demi merekayasa aturan hingga penyelenggara pemilu yang meloloskan begitu saja Gibran menjadi cawapres dengan mengabaikan tata cara kenegaraan yang baik.
"Dugaan keterlibatan kekuasaan yang sewenang-wenang semakin diperkuat lantaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di depan publik menyampaikan bahwa tak masalah jika presiden berpihak," ucapnya.
Jika proses ini terus dilanjutkan tanpa perbaikan yang ekstrem, alumni dan kader HMI khawatir hasil Pemilu 2024 tidak akan menjadi pemilu yang kredibel. Mereka was-was pesta demokrasi ke depan akan mengalami krisis legitimasi dan rakyat bakal menjadi korban.
"Sekali lagi, jika hal ini terus dilanjutkan tanpa perbaikan serius maka Pemilu ke depan hanya akan menjadi pesta kaum elite, sementara rakyat tetap terkurung keadaan yang sulit," demikian Ridho menyampaikan maklumat tersebut.
Berikut 2 Poin Maklumat Alumni dan Kader HMI Selamatkan Demokrasi;
Pertama, kepada Presiden Joko Widodo, kami menghimbau agar jangan pernah sekali-kali anda berani mengorbankan demokrasi hanya demi kepentingan keluarga.
Kami menuntut agar presiden fokus bekerja menuntaskan masa baktinya dengan khidmat dan bijaksana. Tak perlu ikut campur dalam politik elektoral, apalagi sampai memanfaatkan TNI-Polri serta institusi negara lainnya.
Alumni dan kader HMI keluarkan maklumat yang mengingatkan Presiden Jokowi jangan mengorbankan demokrasi demi kepentingan keluarga dan ambisi kekuasaan.
- Prabowo Sebut Orang Indonesia Harus Tinggalkan Mental 'Kumaha Engke'
- Prabowo Percaya Hakim Bergaji Besar Tidak Bisa Disogok
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Lewat Aplikasi Ini, Perjalanan Dinas Bisa Lebih Terstruktur dan Transparan
- Momen Prabowo Singgung Kapolri-Panglima TNI: Wah, Alamat Enggak Diganti Nih!
- Dukung RUU Perampasan Aset, Prabowo Sentil Koruptor: Enak Saja Sudah Nyolong...