Alvin Ukraina

Oleh: Dahlan Iskan

Alvin Ukraina
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Uang Rp 22 miliar itu, katanya, dipakai untuk membeli ruko di Surabaya. Juga untuk dibagi-bagi.

Sunlife cabang Surabaya tersebut, kata Leo, akhirnya tidak mampu beroperasi sampai sekarang. Itu karena targetnya tidak tercapai.

LQ Law Firm, kata Leo, akhirnya tidak mau menangani perkara tersebut.

"LQ Lawfirm tidak mau terlibat kasus penipuan asuransi," katanya. Bahkan LQ minta Darwin untuk mencabut surat kuasa tersebut. "Padahal Juristo telah menerima komisi lawyer fee dari LQ," ujar Leo.

Maka pihak Alvin Lim menilai tuduhan Juristo bahwa Alvin Lim adalah mafia asuransi tidak tepat.

"Lawyer yang menjadi kuasa hukum orang jahat tidak bisa disamakan dengan kliennya itu," kata Leo. Dan itu sudah disebutkan dalam UU Advokat.

"Setelah membicarakan semua itu, manajemen LQ Law Firm memutuskan untuk membongkar data dan informasi yang mereka miliki tentang Juristo. Biar masyarakat tahu mana yang benar," katanya.

Sebenarnya advokat diikat oleh kode etik untuk tidak saling bongkar seperti itu. Terutama dalam membongkar rahasia kliennya. Akan tetapi Leo beranggapan bahwa Juristo yang lebih dulu membukanya ke publik.

Kemarin kubu Alvin Lim ganti mengungkap sisi gelap dari Juristo –menurut versinya. Tidak kalah serunya: Juristo dituduh membobol Sun Life Rp 22 miliar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News