Ambil Alih LSF, Kemendikbud Saring Film Esek-esek
Selasa, 31 Januari 2012 – 08:28 WIB
Di bagian lain, Wakil Mendikbud Bidang Kebudayaan Windu Nuryanti menjelaskan, fokus utama pengawasan film-film kedepan adalah maraknya film berbau esek-esek. "Benar, sekarang marak film genre horror yang dibumbui adegang vulgar," tandasnya.
Baca Juga:
Di tengah gencarnya rencana Kemendibud menyaring film-film berkualitas yang layak tayang, Windu mengatakan tidak memiliki anggaran. Dia berharap, kebudayaan bisa segera disahkan untuk menjadi bagian dari fungsi pendidikan. Sehingga, bisa memiliki anggaran yang jumbo.
Dia khawatir jika anggaran kebudayan, terutama untuk memantau peredaran film 2012 ini sudah terlanjur di salurkan ke Kemen Parekraf yang dulunya bernama Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar). "Anggaran kan juga harus ada untuk even-even film tahunan yang kami gelar," kata dia. Selain itu, Windu juga butuh duit segar untuk perawatan cagar budaya dan program-program pelestarian kebudayaan lainnya. (wan)
JAKARTA - Birokrasi perfilman tanah air dalam beberapa waktu ke depan masih mengambang. Antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dirut Asuransi Jasindo Paparkan Capaian Hasil Kinerja 2023, Wow!
- Kuartal I 2024, Siloam Hospitals Layani Lebih dari 1 Juta Pasien
- Hari Pertama Karya Nyata Festival Vol.6 Pekanbaru, UMKM Pertamina Bukukan Transaksi Rp 1,2 Miliar
- Penjualan 5 Produk Jasindo Meningkat, Asuransi Satelit Mendominasi
- PGN Optimalkan LNG Bantu Kebutuhan Energi Industri untuk Hadapi Risiko Geopolitik
- Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2