Ambon Manise, Saksi Toleransi Agama di Indonesia

Ambon Manise, Saksi Toleransi Agama di Indonesia
Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua di Ambon. Foto: Natalia/JPNN

Zeth mengharapkan hal yang sama juga akan terjadi selama penyelenggaraan Pesparani umat Katolik yang baru digelar perdana tahun ini secara nasional. Dengan penyelenggaraan tiga acara nasional keagamaan besar ini, dia memastikan Ambon, Maluku sebagai sebuah laboratorium kerukunan umat beragama.

"Kami ingin jadikan Kota Ambon laboratorium kerukunan umat beragama di Indonesia dan di dunia. Ini contohnya, sudah ada MTQ, Pesparawi dan sekarang Pesparani. Di sini rukun, aman damai. Ini gambaran Maluku yang sesungguhnya," sambung Zeth.

Sebagaimana diketahui, gereja Katolik menyelenggarakan Pesparani I untuk kali pertama. Pelaksanaan Pesparani berbeda formatnya dengan MTQ ataupun Pesparawi yang sepenuhnya digerakkan oleh Ditjen Bimas Islam dan Ditjen Bimas Kristen.

Pesparani diselenggarakan oleh Lembaga Pembinaan dan Pengembangan PESPARANI Katolik Nasional (LP3KN) bekerjasama dengan panitia lokal di Maluku.

Lembaga ini mengundang sekitar 8.000 peserta paduan suara dari 34 provinsi untuk berkompetisi dalam berbagai kegiatan termasuk lomba paduan suara. Pesparani akan dibuka secara resmi pada 27 Oktober 2018 di Lapangan Merdeka, Kota Ambon. (flo/jpnn)


Kota Ambon kini sedang riuh dengan euforia jelang perhelatan Pesparani I dengan peserta 8.000 umat Katolik.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News