Amerika Merdeka
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Washington mempunyai modal politik dan modal historis untuk menjadi presiden seumur hidup.
Dia sangat populer di mata rakyat dan sangat dihormati karena perannya dalam perang kemerdekaan.
Akan tetapi, Washington menyadari bahwa negara demokrasi yang masih bayi itu bisa dengan mudah jatuh dalam otoritarianisme kalau dia menjadi presiden dalam jangka waktu yang panjang.
Konstitusi Amerika Serikat ketika itu tidak membatasi masa jabatan kepresidenan.
Akan tetapi, Washington membatasi dirinya sendiri hanya dua periode.
Dia kemudian digantikan oleh John Adams yang menang pemilu melawan Thomas Jefferson yang sebenarnya enggan maju di pemilihan presiden.
Adams kemudian mengangkat Jefferson sebagai wakil presiden.
Washington dan para pendiri Amerika menyadari kemungkinan adanya godaan untuk berkuasa lebih lama dan saling memperebutkan kekuasaan.
Amerika Serikat telah memberi contoh sebagai negara demokrasi modern tertua di dunia.
- Bea Cukai Tanjung Priok Fasilitasi Ekspor 10 Ton Galvanize ke Amerika Serikat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Respons Kritik AS soal QRIS, Waka MPR Eddy Soeparno: Terbukti Membantu Pelaku UMKM
- 'Indonesia First’ demi RI yang Berdikari di Tengah Gejolak Dunia
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia