Amerika Serikat Makin Panas, Demonstran Merobohkan Patung Christopher Columbus

Amerika Serikat Makin Panas, Demonstran Merobohkan Patung Christopher Columbus
Karyawan Twin Cities Transport and Recovery bekerja membersihkan patung Christopher Columbus yang jatuh di Minnesota, Rabu (10/6/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Nicholas Pfosi/nz/cfo

jpnn.com, MINNEAPOLIS - Aksi unjuk rasa di Amerika Serikat memrotes kematian seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun pada 25 Mei 2020, masih berlanjut.

Perkembangan terbaru, aksi protes atas meninggalnya George Floyd setelah lehernya ditekan oleh lutut seorang polisi Minneapolis, berlangsung anarkis.

Sekelompok pemrotes merobohkan sebuah patung penjelajah Italia Christopher Columbus di Saint Paul, Minnesota, Amerika Serikat (AS) pada Kamis.

Itu adalah monumen terbaru di Amerika Serikat yang dihancurkan di tengah demonstrasi nasional melawan kebrutalan polisi dan ketidaksetaraan ras.

Patung perunggu setinggi 10 kaki itu dirobohkan dari dasar granitnya oleh beberapa lusin orang yang dipimpin oleh seorang pegiat Pribumi Amerika yang bermarkas di Minnesota di luar Capitol negara bagian dan didokumentasikan oleh para fotografer berita dan operator kamera televisi.

"Itu adalah hal yang benar untuk dilakukan dan ini adalah waktu yang tepat untuk melakukannya," kata pegiat itu, Mike Forcia, kepada Reuters.

Pegiat Pribumi Amerika telah lama keberatan untuk menghormati Columbus, dan mengatakan bahwa ekspedisinya ke Amerika menyebabkan kolonisasi dan genosida leluhur mereka.

Saint Paul bertetangga dengan Minneapolis, dan keduanya biasa disebut sebagai Kota Kembar.

Perkembangan terbaru situasi di Amerika Serikat (AS), para demonstran merobohkan Patung Christopher Columbus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News