Amerika Tarik Rudal Patriot dari Saudi, Raja Salman Langsung Telepon Donald Trump
jpnn.com, WASHINGTON - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz menelepon Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membicarakan kerja sama pertahanan, Jumat (8/5).
Komunikasi antara dua sekutu itu terjadi tak lama setelah AS mengumumkan rencana penarikan sistem rudal Patriot dari Saudi.
"Kedua kepala negara menegaskan kembali kemitraan pertahanan AS-Saudi yang kuat," ujar juru bicara Gedung Putih Judd Deere.
Penarikan dua unit sistem rudal Patriot disebut-sebut sebagai cara Amerika menekan Saudi agar negara itu memangkas produksi minyaknya.
Sejak bulan lalu Trump telah berusaha membujuk pihak Saudi untuk menghentikan strategi dagang yang telah menyebabkan anjloknya harga minyak dunia tersebut.
Untuk diketahui, sistem Patriot AS sangat krusial dalam melindungi fasilitas minyak Saudi dari serangan rudal Iran dan sekutunya di Yaman.
Meski begitu, keterangan Gedung Putih sama sekali tidak menyinggung soal misil canggih tersebut.
"Kedua pemimpin menyetujui pentingnya stabilitas pasar energi global. Presiden dan Raja Salman juga membahas isu-isu regional dan bilateral yang krusial serta kerja sama mereka sebagai pemimpin G7 dan G20," beber Deere.
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz menelepon Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membicarakan kerja sama pertahanan, Jumat (8/5).
- Sebut BI Fast Punya Kelemahan, Deni Daruri Sarankan Belajar dari AS
- China Menilai Amerika Serikat Munafik, Sorot Bantuan untuk Ukraina
- DBL Camp 2024 Hadir di Jakarta, Ratusan Pelajar Berebut 12 Tiket ke Amerika Serikat
- Belanja Militer Dunia Nyaris Tembus Rp 40 Kuadriliun, 3 Negara Ini Paling Boros
- Kecewa Berat, Palestina Tinjau Ulang Hubungan dengan Amerika Serikat
- Fraksi PKS Kecewa AS Memveto Keanggotaan Penuh Palestina di PBB