Amrus Natalsya Angkat Tema Sosial di Pameran Tunggal Terakhirnya

Amrus Natalsya Angkat Tema Sosial di Pameran Tunggal Terakhirnya
Amrus Natalsya dengan karya-karyanya. Foto: Istimewa

Amrus juga dikenal sering mengangkat tema sosial dan kesulitan yang dihadapi manusia sehari-hari dalam karyanya. Di tahun 1955, patung hasil karya pertama Amrus yang berjudul ‘Orang Buta yang Terlupakan’ dibeli oleh Presiden Soekarno ketika dipamerkan dalam "LUSTRUM Pertama Asri" di Sono Budoyo, Yogyakarta. Presiden Soekarno kemudian juga mengoleksi karya Amrus lainnya yang berjudul "Kawan-kawanku".

Karya Amrus kemudian sering ditampilkan dalam berbagai pameran, seperti: Pameran tunggal di Taman Merdeka Utara, Jakarta (1955); Pameran Lukisan di Wina, Austria (1955); Pameran "Konferensi Asia Afrika" di Bandung (1955); Pameran Bersama mahasiswa ASRI (1961-1963); Pameran Tunggal di Galeri Lontar, Jakarta (1995); karya terbaik dalam Pameran Patung Kontemporer "Trienale Jakarta II" (1998); Pameran "Kepedulian Sesama Pelukis" di Galeri 678, Jakarta (2000); dan Pameran Tunggal “Kampung dan Metropolitan” di Galeri 678, Jakarta.

Di akhir tahun 90-an, dia pernah menggemparkan dunia seni rupa Indonesia dengan karya fenomenalnya yang berjudul “Pecinan”, dalam bentuk cukil kayu, yang menjadi ciri khasnya.(mg7/jpnn)


Maestro lukis sekaligus pematung, Amrus Natalsya akan kembali menggelar pameran tunggal bertema “Terakhir, Selamat Tinggal dan Terima Kasih”.


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News