Anak Buah Prabowo Tuding Kubu Jokowi di Belakang Keluarga Korban Penculikan

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Andre Rosiade menduga tim sukses kubu Joko Widodo (Jokowi) mendalangi seruan keluarga korban penculikan aktivis pro demokrasi 1998 yang meminta publik tidak memilih calon presiden, Prabowo Subianto.
"Kami tahu beberapa orang yang hadir di situ (menyerukan tidak memilih Prabowo) ialah para pendukung Pak Jokowi. Contoh Faisol Reza orang PKB partai pendukung Pak Jokowi," ungkap Andre ditemui setalah menghadiri acara dialog di Jakarta Pusat, Kamis (14/3).
BACA JUGA: Anak Buah Prabowo: Keluarga Korban Penculikan Seharusnya Tolak Jokowi
Andre mengaku, telah menerima informasi setelah seruan keluarga korban penculikan aktivis prodemokrasi 1998. Dalam informasi itu, keluarga korban menyambangi Kantor Staf Kepresidenan (KSP) setelah menyampaikan seruan tidak memilih Prabowo.
"Menurut informasi yang saya dapatkan, mereka ke KSP. Buat apa ke KSP? Kordinasi?," ungkap Andre bertanya-tanya.
Andre menghormati, pilihan politik dari keluarga korban penculikan aktivis pro demokrasi 1998. Meski begitu, dia berhak pula menganggap, kental muatan politis dari seruan tersebut.
"Kami menghargai perjuangan temen-temen yang ingin menuntut hak agar keluarganya mendapatkan kepastian hukum. Tetapi caranya kami tidak sepakat, dimana di saat 35 hari menjelang pencoblosan mereka konferensi pers," pungkasnya. (mg10/jpnn)
Jubir BPN Prabowo melontarkan tudingan serius terkait konferensi pers keluarga korban penculikan. Menurut dia, aksi tersebut disponsori kubu Jokowi
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan
- Ingin Kunjungi Arab Saudi, Prabowo Berencana Bangun Perkampungan Haji Indonesia
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Mendikdasmen Sebut Janji Presiden Prabowo kepada Guru Sudah Terealisasi, Apa Saja?
- Prabowo Percaya Hakim Bergaji Besar Tidak Bisa Disogok