Anak Desa Berhak Jadi Menteri

Anak Desa Berhak Jadi Menteri
Menteri Pertanian Amran Sulaiman saat membawakan orasi pada Kuliah Akbar Aksi Kebangsaan Perguruan Tinggi Melawan Radikalisme di Pantai Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/10). Foto Humas Kementan for JPNN.com

Salah satu kunci untuk mencapai kesuksesan adalah menggunakan waktu 20 jam sehari dalam bekerja. Termasuk mahahasiswa yang menempuh pendidikan perlu menggunakan waktunya lebih banyak untuk belajar.

"Tinggalkan kemiskinan dengan belajar, belajar, belajar. Kerja, kerja, kerja. Mulai tinggalkan dari tempat ini (Pantai Losari), Anda harus (berkomitmen) belajar 20 jam sehari," katanya.

Amran Sulaiman diangkat menjadi menteri dari kalangan profesional. Dia merupakan doktor pertanian. Kementerian Pertanian di bawah komandonya sudah memberikan lompatan dan capaian.

Data Barilla Center for Food and Nutrition (BCFN) Foundation, lembaga riset dan analisis ekonomi internasional berbasis di London, Inggris menempatkan Indonesia berada di peringkat 16 pada pertanian berkelanjutan. Di bawah Indonesia, ada China, Etiopia, Amerika Serikat, Nigeria, Arab Saudi, Afrika Selatan, Mesir, Uni Emirat Arab, dan India.

Indonesia saat ini sudah kembali swasembada beras dan mencatatkan diri sebagai negara pengekspor pangan. Di antaranya beras, bawang merah dan bawang putih. (jpnn)


"Aku boleh lahir di desa, tapi aku jangan dikubur di desa. Aku boleh lahir dalam keadaan miskin, tapi aku jangan dikubur dengan keadaan miskin,".


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News