Anak Krakatau Kian Berbahaya
Jumat, 05 November 2010 – 07:15 WIB

Anak Krakatau Kian Berbahaya
Kecepatan angin di laut, kata dia, tinggi karena pada 1 November lalu terjadi siklus tropis anggrek dari sebelah barat Jawa. "Siklus inilah yang mengakibatkan angin kencang dan gelombang tinggi di Selat Sunda," ujarnya.
Baca Juga:
Sementara itu, berdasar data seismograf Pos Pemantau GAK di Desa Pasauran, Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, aktivitas kegempaan hingga kini mencapai 618 kali dan masih terus mengeluarkan gas beracun yang sangat berbahaya. "Vulkanis dalam 21, vulkanis dangkal 113, letusan 152, embusan 114, tektonik jauh 21, dan tremor 217 kali," papar Kepala Pos Pemantau GAK di Cinangka Anton Tripambudi kemarin. (bud/jpnn/c9/kum)
BANTEN -- Dampak letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang terjadi sejak sepekan terakhir sudah mulai dirasakan warga yang tinggal di pesisir Pantai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- 363 Calon Haji dari OKU Timur Terbang ke Tanah Suci
- Ratusan Rutilahu di Bandung Bakal Direnovasi, Pemprov Jabar Tanggung Biaya Kontrakan
- Wali Kota Pekanbaru Temui Menteri PU di Padang, Ini yang Dibahas
- Hati-Hati! Aksi Sandera Aparat di Jateng Bisa Kena Pidana
- Gubernur Herman Deru Harap Atlet Sumsel Dulang Prestasi di 2 Event Nasional Ini
- May Day Tanpa Demo, Pekerja Sambu Group Tanam 1.001 Mangrove di Inhil