Anak Lulus Bintara Polri, Buruh Potong Ayam Menangis Haru

Anak Lulus Bintara Polri, Buruh Potong Ayam Menangis Haru
Ekspresi Supono dan Sri Mulyani saat mendengar nama Muhammad Riyaldi Wijaya dinyatakan lulus seleksi bintara Polri. Foto: DWI AGUS/RADAR JOGJA

Perbincangan itu berlangsung singkat. Supomo dan Sri Mulyani lantas dipersilakan duduk kembali. Saat itu wajah Supomo tampak tegang, cemas, dan berharap Wijaya lulus.

Apalagi bukan kali ini saja Wijaya mendaftar sebagai bintara. Pemuda 20 tahun itu tiga kali menjajal jalur penerimaan Polri dan dua kali jalur TNI.

Supomo dan Sri Mulyani terus berdoa saat panitia membacakan daftar calon bintara Polri yang dinyatakan lulus. Wajah tegang warga Margokaton, Seyegan, itu berubah semringah ketika nama Wijaya disebut sebagai salah seorang bintara Polri umum.

Sejurus kemudian Supomo dan Sri Mulyani pun langsung mengusap muka dengan kedua tangan. Tanda ungkapan syukur kepada Tuhan. Tak terasa air mata bahagia menetes di pipi keduanya. Bagi Supomo, terkabulnya cita-cita sang anak menjadi berkah besar keluarga kecilnya.

“Dia itu anak tunggal kami, sehingga kami dukung selama masih positif,” tuturnya.

Supomo juga tak henti-hentinya berharap supaya kelak Wijaya menjadi polisi yang jujur dan mengayomi masyarakat. Serta selalu menjalankan tugas dengan baik. “Tidak neko-neko dan selalu patuh dengan atasannya,” ucap Supomo.

Pria 60 tahun itu mengaku tak bisa tidur sehari sebelum pengumuman kelulusan bintara Polri. Saat mata belum terpejam, Supomo memilih terus memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa. Bersama sang istri, Supomo bertahajud di musala dekat rumahnya ketika hari memasuki tengah malam.

Pulang tahajud keduanya membaca Al-Fatihah hingga pagi. “Belum tidur sejak semalam (kemarin), tapi rasa kantuk terobati setelah dengar pengumuman,” katanya.

Muhammad Riyaldi Wijaya, anak buruh potong ayam lulus Bintara Polri setelah sebelumnya beberapa kali ikut tes tapi gagal.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News