Anaknya Gagal Seleksi PPDB, Pak Polisi Mengamuk di Sekolah
“Makanya saya percaya dan tenang saja. Tapi, nyata seperti ini. Saya kecewa dan tidak terima diperlakukan seperti ini,” ujar pria yang belakangan diketahui sebagai anggota Polri yang bertugas di Polres Nunukan.
Dikonfirmasi mengenai hal itu, Kepala SMA 2 Negeri Nunukan, Mery Padang membenarkan kejadian tersebut.
Ia mengaku tidak menyangka jika ada orang tua sampai melakukan aksi protes yang begitu keras. Bahkan, sampai mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan.
“Sebenarnya hanya salah paham bapak itu. Kami bisa jelaskan, tapi karena terbawa emosi lalu keluarlah kata-kata yang tidak pantas yang ditujukan ke guru. Karena sudah keterlaluan, makanya sebagian guru tidak terima dan terjadilah keributan itu,” ungkapnya.
Dikatakan, pihaknya tidak pernah memberikan janji apalagi sampai memberikan kepastian kepada siapapun orang tua pelajar yang tidak memenuhi syarat kembali diterima.
Sebab, penambahan rombongan belajar (rombel) harus mendapat persetujuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimatan Utara (Kaltara).
“Pertemuan yang di DPRD, yang pertama kali sejak kasus PPDB ini muncul itu tidak resmi, tidak sah karena tidak melibatkan orang provinsi. Makanya, keputusan itu tidak bisa dijadikan patokan juga,” ujarnya menjelaskan.
Olehnya itu, lanjutnya, penambahan rombel tidak dilakukan. Dan, katanya, jumlah pelajar yang diterima di SMA Negeri 2 Nunukan ini sesuai dengan kuota yang ada. Yakni, 72 pelajar dengan 2 rombel yang masing-masing rombel berisi 36 pelajar.
Kegaduhan terjadi di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (10/7).
- 5 Poin Aturan Baru Jalur Zonasi PPDB SMA SMK 2024 di Jatim, Syarat KK Diubah
- Anies Akan Atasi Masalah Zonasi dengan Menyetarakan Sekolah Swasta dan Negeri
- KBPP Polri Mendeklarasikan Dukungan untuk Ganjar Pranowo: Siap Kawal Anak Polisi ke Istana
- Fraksi PAN DPR Dukung Kebijakan Bima Arya Pecat Kepsek Terlibat Pungli
- Prof Zainuddin Menilai PPDB Zonasi Bisa Dilanjutkan dengan Perbaikan
- Konon, Presiden Jokowi Mempertimbangkan Hapus PPDB Tahun Depan