Analis Ramalkan Kurs Rupiah Bisa Mendekati Rp 14.500 per USD, Jika...
Sementara itu, sebanyak 3,13 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif Covid-19 mencapai 448.508 kasus.
"Jika menguat next stop-nya mungkin di sekitar Rp 14.200 per USD, tetapi jika melemah bisa saja kembali dekati Rp 14.500 per USD lagi," ujar Nikolas.
Dari luar negeri, kata Nikolas, data tenaga kerja AS yang optimistis memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral AS The Federal Reserve AS akan segera memangkas pembelian obligasi.
"Dominasi tekanannya masih di USD kelihatannya, apalagi masih ada data inflasi yang ditunggu pekan ini, yang mungkin bisa semakin menggerakan USD dengan rilisnya apakah nantinya bisa menggerakan keputusan perubahan kebijakan The Fed lebih cepat atau tidak," kata Nicolas.
Pada Senin (9/8) kemarin, rupiah ditutup terkoreksi 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.363 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.353 per dolar AS. (antara/jpnn)
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Nikolas Prasetia menilai pelemahan nilai tukar rupiah Selasa (10/8) terimbas dua sentimen luar dan dalam negeri.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Kurs Rupiah Hari Ini
- Antisipasi Penguatan USD, BUMN Harus Pasang Kuda-Kuda
- Terdampak The Fed, Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat
- Pemerintah Diminta Perkuat Pengaturan terkait Impor Barang
- Ekonom Indef Mewanti-wanti Stabilisasi Kurs Rupiah, Ada Apa?
- Merosot Lagi, Rupiah Tembus Rp 16.088 Per USD