Analisa Otak Bisa Segera Digunakan Sebagai Bukti Pengadilan
Jumat, 23 Juni 2017 – 18:30 WIB
"Melihat situasi yang diijinkan di pengadilan, ini masih cara yang cukup jauh untuk diberlakukan," kata Profesor Palmer.
"Jika Anda kembali ke DNA, yang ditemukan pada tahun 1953, pertama kali itu diterima di pengadilan pada tahun 1988."
Ia mengatakan, pengadilan enggan untuk terlebih dahulu mengakui teknologi baru sebagai bukti ahli yang bisa diterima.
"Tak ada yang ingin menjadi yang pertama jika menyangkut bukti ilmiah, karena Anda mempertaruhkan karir Anda dengan membuat keputusan yang mungkin salah atau memalukan bagi Anda," kata Profesor Palmer.
Uji coba di Christchurch akan berlanjut akhir tahun ini.
Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.
Diterbitkan: 17:55 WIB 23/06/2017 oleh Nurina Savitri.
Teknologi yang bisa membaca pikiran manusia terdengar seperti fiksi ilmiah, namun para peneliti di Selandia Baru mengatakan, teknik yang tengah mereka uji coba cukup mendekati impian itu.
BERITA TERKAIT
- Di Balik Gagasan Penerbit Indie yang Semakin Berkembang di Indonesia
- Dunia Hari Ini: 26 Tahun Hilang, Pria Aljazair Ini Ditemukan di Ruang Bawah Tanah Tetangga
- Dunia Hari Ini: PM Slovakia Ditembak Sebagai Upaya Pembunuhan Bermuatan Politik
- Ramai-Ramai Tolak RUU Penyiaran: Makin Dilarang, Makin Berkarya
- Dunia Hari Ini: Aktivis Thailand Meninggal Setelah Mogok Makan di Penjara
- Tanggapan Mahasiswa Asing Soal Rencana Australia Membatasi Jumlah Mereka