Analisis Polisi: Ada TKP Lain yang Bakal Disasar Teror Bakar Mobil dan Motor

Analisis Polisi: Ada TKP Lain yang Bakal Disasar Teror Bakar Mobil dan Motor
Jumat (1/2), Daihatsu Sigra hitam H 8672 FG di Tegalsari, Candisari, Semarang, juga menjadi korban aksi teror bakar mobil dan sepeda motor. Foto: Adityo Dwi/Jawa Pos Radar Semarang

jpnn.com, SEMARANG - Hasil analisis kepolisian menunjukkan adanya persamaan modus dan wilayah target sasaran pelaku teror bakar mobil dan sepeda motor di Semarang dan sekitarnya dalam sebulan terakhir. Pelaku teror sengaja menyasar daerah perbatasan.

Rekap kejadian Polres Kendal menunjukkan, Kecamatan Kaliwungu menjadi daerah yang paling rawan teror dengan jumlah tiga kejadian. Daerah tersebut merupakan perbatasan wilayah Kabupaten Kendal dengan Kecamatan Tugu dan Ngaliyan, Kota Semarang.

Kapolres Kendal AKBP Hamka Mappaita mengatakan, pihaknya sudah melakukan analisis untuk menunjang pengungkapan dan menangkap pelaku teror. "Kemungkinan akan ada TKP lain yang menjadi sasaran teror pembakaran berikutnya," ujar Hamka, Kamis (7/2).

BACA JUGA: Pelaku Teror Bakar Mobil dan Motor Diduga Kelompok Terlatih, Siapa Dalangnya?

Dia mengungkapkan, minimnya pengamanan lingkungan kampung di Kendal menjadi peluang bagi pelaku kejahatan untuk beraksi. Misalnya, banyak perumahan yang tidak berportal. Ada juga perumahan yang memiliki portal, tapi tidak ditutup, serta masyarakat yang memarkir mobil di pinggir jalan.

"Yang paling mendingan ada siskamling, tapi pukul 03.00 sudah tidak ada yang ronda sampai Subuh," kata perwira dengan dua melati di pundak itu.

BACA JUGA: Laporan Wadir Intelkam Kasus Teror Bakar Mobil dan Motor

Dalam rentang waktu 2 x 24 jam kemarin, situasi wilayah kondusif. Teror kali terakhir terjadi di Desa Karangayu, Kecamatan Cepiring, pada Selasa dini hari (5/2). Sebuah mobil Daihatsu Xenia dengan nomor polisi H 9474 DD nyaris hangus setelah dilempar kain berbalur minyak yang sudah dibakar. (han/idr/c10/fal)

Teror bakar mobil dan kendaraan di wilayah Semarang dan sekitarnya kemungkinan akan terjadi lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News