Ancam Cabut Izin Operasional

Ancam Cabut Izin Operasional
Ancam Cabut Izin Operasional
Seperti diberitakan sebelumnya,  Riska Putri Yulianti tewas mengenaskan dengan luka parah pada bagian kepala saat bermain flying fox. Dia terjatuh dari ketinggian 10 meter dan kepalanya membentur aspal. Marketing TWM Dadang Julianmto mengungkapkan, dalam peristiwa itu TWM tidak bertanggung jawab. ”Yang bertangungjawab bukan kami (TWM, Red), tetapi manajemen Baskoro selaku penyedia layanan permaianan flying fox,” terangnya.

Dia juga mengaku sudah menyelesaikan kasus tersebut secara kekeluargaan dengan memberikan santunan kepada keluarga korban.  ”Kami sudah memberikan santunan kepada keluarga dan menyelesaikan kejadian ini dengan kekeluargaan. Untuk sementara permainan flying fox ditiadakan,” pungkasnya.

Sementara itu, suasana duka masih menyelimuti kediaman Riska Putri Yulianti. Orangtua Riska, Robi Irawan, 33 dan Siti Nurfatimah, 31 masih shock atas peristiwa naas yang menimpa anak keduanya itu.

Meski pihak pengelola TWM memberikan uang santunan dan biaya pemakaman Riska, kepergian anak kedua dari tiga bersaudara itu masih menyisakan kesedihan mendalam.

”Kami nggak menuntut apa-apa lagi. Keluarga telah ikhlas. Kami hanya berharap pengelola TWM lebih teliti dan mengutamakan keselamatan pengunjung, agar kejadian serupa tak terulang di kemudian hari,” harap nenek korban Asiah, 63, kemarin. (bac/ric/sdk/ram/jpnn)

BOGOR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor akan menggelar investigasi terkait tewasnya Riska Putri Yulianti, 7, saat bermain flying fox di Taman


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News