Ancaman ke Wiranto Bisa Gembosi Dukungan ke Prabowo

Ancaman ke Wiranto Bisa Gembosi Dukungan ke Prabowo
Ancaman ke Wiranto Bisa Gembosi Dukungan ke Prabowo

JAKARTA - Mantan Asisten Teritorial Kepala Staf TNI AD, Mayjen (purn) Saurip Kadi mengingatkan para eks Kopassus agar tidak mengumbar emosi di publik terkait pernyataan mantan Panglima ABRI, Wiranto bahwa Prabowo Subianto terlibat kasus 1998 dan menculik aktivis atas inisiatif sendiri. Menurut Saurip, sikap emosi berlebihan yang ditunjukkan para eks Kopassus justru akan merugikan Prabowo yang kini menjadi calon presiden.

Saurip menegaskan, cara eks Kopassus menunjukkan emosi dan mengancam Wiranto justru bisa menggembosi dukungan ke Prabowo. "Bisa jadi itu upaya menggembosi Pak Prabowo sendiri. Karena rakyat itu cerdas. Jangan sekarang mau mengancam sampai mencari-cari,” kata Saurip di Jakarta, Minggu (22/6).

Mantan staf ahli di Kementerian Pertahanan itu menambahkan, pernyataan Wiranto tentang Prabowo memang didasari fakta. Mengacu pada hasil kerja Dewan Kehormatan perwira (DKP), kata Saurip, maka derajat kesahalan Prabowo harusnya sudah kena sanksi pemecatan.

Namun, kata Saurip, Wiranto masih menunjukkan rasa hormat ke Prabowo sehingga menggunakan kata pemberhentian dan bukan pemecatan.  “Maka sebaiknya menggunakan bahasa santun diberhentikan dengan hormat," sambung mantan petinggi TNI asal Brebes, Jawa Tengah itu.

Lantas bagaimana penilaian Saurip terhadap Wiranto yang diancam oleh eks Kopassus loyalis Prabowo?  “Saya yakin Pak Wiranto akan mengabaikan dan tidak peduli dengan ancaman itu. Bagi saya, itu bukan ancaman tapi letupan yang tidak berpikir panjang,” ujar Saurip.

Menurutnya, letupan emosi eks Kopassus itu bisa jadi karena salah persepsi memahami pernyataan Wiranto. Karenanya Saurip juga akan menghubungi Prabowo agar loyalisnya tidak melakukan tindakan yang berlebihan sehingga merugikan pencapresan mantan Danjen Kopassus itu.

“Kalau yakin membawa Indonesia keluar dari kesulitan, Pak Prabowo harusnya tidak terpengaruh. Apa yang harus ditakuti? Begitu juga Pak Jokowi disebut ndeso, kalau rakyat yakin dia bisa menyelamatkan negara, kita mau apa? Tak usah dengan cara-cara seperti black campaign," Saurip yang mengaku sebagai sahabat Prabowo itu.

Sebelumnya mantan Dantim I Kompi 13 Group I Kopassus Serang, Kolonel (Purn) Ruby menyatakan bahwa tak sepantasnya Wiranto menyudutkan Prabowo pernah memimpin pasukan komando itu. Menurut Ruby, eks Kopassus akan mencari Wiranto jika terus menyudutkan Prabowo dengan kasus 1998 dan penculikan aktivis.(ara/jpnn)


JAKARTA - Mantan Asisten Teritorial Kepala Staf TNI AD, Mayjen (purn) Saurip Kadi mengingatkan para eks Kopassus agar tidak mengumbar emosi di publik


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News