Andi Akmal Soroti Soal Produksi Kakao di Indonesia, Begini Catatannya
Politikus muda asal kelahiran Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan ini meyakinkan kepada pemerintah bahwa sektor pertanian menyumbang cukup besar bagi lapangan kerja bagi ekspor dan lain-lain.
Meski begitu, dia menyayangkan anggaran Kementerian Pertanian yang turun menjadi Rp 14 triliun, tetapi khusus untuk komoditas kakao masih ada harapan dengan ekspansi sektor pertanian baik melalui fokus kegiatan, melalui Anggaran Biaya Tambahan sehingga sektor pertanian terutama kakao di Sulsel betul-betul bisa berjalan yang baik.
Dia menyatakan lebih setuju pemerintah fokus pada kegiatan yang nyata memberi dampak perbaikan di masyarakat sesuai kearifan lokal. Tidak seperti food estate yang banyak sekali simpang siur dan tidak jelas evaluasinya.
“Sawit, kakao, tebu, dan lain sebagainya produk perkebunan maupun hortikultura seperti cabai, bawang dan berbagai sayur mayur serta buah lebih pas untuk masyarakat Indonesia yang sebetulnya riil di masyarakat,” ujar Akmal Pasluddin.(fri/jpnn)
Sekarang Indonesia turun dari peringkat 3 menjadi peringkat 6 negara penghasil kakao terbanyak di dunia.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Pemerintah dan Swasta Harus Pererat Kerja Sama untuk Capai Target SDGs 2030
- Solidaritas Buruh Harapkan Prabowo Bentuk Tim Transisi
- Guru Paling Banyak Terjerat Pinjol, DPR: Indikator Rentannya Kualitas Pendidikan di Indonesia
- Jokowi-Prabowo Dinilai Mampu Solidkan Koalisi Pemerintahan Baru
- PGRI & Education International Desak Pemerintah Mengalokasikan Anggaran Pendidikan 20 Persen
- Pemerintah Siap Blokir Gim yang Mengandung Kekerasan