Andi Arief: Baca Baik-Baik Surat SBY, Hati-Hati Berkomentar

Andi Arief: Baca Baik-Baik Surat SBY, Hati-Hati Berkomentar
Kampanye akbar Prabowo Subianto di GBK Jakarta. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Andi Arief angkat bicara menanggapi beragam komentar miring tentang surat SBY yang bocor ke publik dan bikin heboh di tengah euforia kampanye akbar Prabowo di GBK, Minggu (7/4).

Sejatinya, surat SBY itu ditujukan kepada Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsudin, Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hassan dan Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Panjaitan.

(Baca Juga: Kok Surat SBY soal Tak Setuju Format Kampanye Akbar Prabowo Bisa Bocor?)

"Baca dengan baik surat itu. Sebaiknya berhati-hati dalam komentar. Kami lebih punya pengalaman bagaimana menarik pemilih Jateng, Jatim dan swing voters," ujar Andi seperti dikutip dari RMOL.

"Memangnya kalau Prabowo - Sandi kalah lalu Demokrat untung? Bagaimana logiknya," imbuhnya.

Andi mengakui politik identitas pernah menang di Jakarta saat Pemilu 1987 dan Pilkada DKI 2017. "Namun itu hanya fenomena Jakarta. Secara nasional belum pernah menang sejak Pemilu 1955," tegasnya.

Andi Arief melihat kampanye terbuka 02 sejak Sulawesi Selatan sampai Sumatra Barat disambut meriah masyarakat karena tidak dengan politik identitas. "Jangan sampai kemenangan yang sudah di depan mata dikalahkan oleh taktik yang keliru. Saatnya inklusif, meluaskan dukungan," katanya.

Andi juga menegaskan Partai Demokrat mendukung penuh kampanye terbuka 02 dari awal Makassar sampai terakhir di Padang. "Kami tetap konsisten mendukung mesti berbeda pendapat dengan konsep kampanye di Jakarta kemarin," tambahnya.

Surat SBY itu bocor ke publik dan bikin heboh di tengah euforia kampanye akbar Prabowo di GBK, Minggu (7/4).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News