Andrew Weintraub, Profesor Universitas Pittsburgh dan Vokalis Dangdut Cowboys (1)
Kesulitan Cari Referensi Tertulis, Tak Sengaja Menemukan di Belanda
Sabtu, 28 April 2012 – 05:50 WIB
Namun, kesulitan menjangkau narasumber untuk wawancara itu kemudian bisa teratasi secara perlahan. Pemusik dangdut seperti Rhoma Irama, A. Rafiq, Camelia Malik, hingga Munif Bahasuan dia temui untuk interview mendalam. Andrew juga melakukan wawancara dengan para insan media seperti Ishadi S.K yang dia anggap berperan membawa dangdut dekat dengan media masa, khususnya televisi.
Kesulitan mendapat narasumber dari pelaku dangdut tidak lantas diikuti dengan kemudahan mendapatkan referensi tertulis tentang dangdut. Andrew harus melakukan perjalanan hingga negeri Belanda untuk mendapatkan data-data tertulis tentang dangdut dan segala macam pernik di sekitarnya.
Tentang gegap gempita dangdut yang terekam dalam pemberitaan media justru diperoleh Andrew di Belanda. Di Indonesia, sumber tertulis semacam itu termasuk langka. Jerih payah Andrew mencari sumber-sumber tersebut terbayar dengan buku yang dia hasilkan. Buku tersebut tidak hanya melulu berisi tentang dangdut sebagai musik.
"Saya menulis buku tentang dangdut agar bisa dibaca para mahasiswa, peneliti lain, dan siapa saja yang hendak meneliti musik, antropologi, dan studi-studi Asia Tenggara," sambung Andrew.
Nama Andrew N. Weintraub jelas kalah tenar dengan Rhoma Irama atau Inul Daratista. Namun, dalam dunia dangdut Indonesia, Andrew bukan orang asing.
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor