ANEH: Masinton Nilai Laporan Pansel Pimpinan KPK Seperti Arisan Ibu-ibu

ANEH: Masinton Nilai Laporan Pansel Pimpinan KPK Seperti Arisan Ibu-ibu
anggota Komisi III DPR, Masinton Pasaribu. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Mayoritas anggota Komisi III DPR terlihat kecewa terhadap laporan proses seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang disampaikan para Srikandi pansel bentukan Presiden Joko Widodo. Bahkan, Anggota Komisi III Masinton Pasaribu dari Fraksi PDI Perjuangan mencecar mereka habis-habisan.

Anak buah Megawati Soekarnoputri di PDI Perjuangan itu merasa ada yang ditutup-tutupi oleh Pansel pimpinan Destry Damayanti itu. Pasalnya, para anggota Komisi Hukum hanya disuguhi data profil capim dan beberapa data formal lain seperti alamat rumah, riwayat pendidikan dan pekerjaan.

“Kenapa data hasil seleksi tidak diserahkan kepada kami. Kami ini melakukan uji kelayakan terhadap hakim dan sebagainya diberikan utuh. Maaf, ibu ini hebat-hebat di bidang masing-masing. Tapi, ini bukan laporan hasil tim pansel tapi laporan kegiatan arisan ibu-ibu RT kalau saya lihat,” kata Masinton, Kamis (19/11) malam.

Dalam rapat yang dipimpin Wakil Ketua Komisi III Benny K Harman tersebut, Masinton kembali membandingkan data yang diberikan KY ketika menyerahkan hasil seleksi calon Hakim Agung.

“Kalau dibandingkan dengan hasil KY, satu calon bisa seperti laporan 8 calon ini," tegas Masinton yang juga mempersoalkan laporan biaya pansel yang tidak rinci.

Dia juga menyorot lembaga swadaya masyarakat atau sivil society yang dipakai pansel dalam proses seleksi. Pansel menyebut mereka adalah Koalisi Anti Korupsi, tapi tidak disebutkan nama-nama organisasinya.

“Ini organisasi apa saja. Karena yang namanya pemberantasan korupsi tidak bisa diklaim kelompok yang menganggap paling bersih," tegas Masinton.

Menjawab pertanyaan Masinton, Wakil Ketua Pansel Eny Nurbaningsih menyatakan pihaknya telah menyiapkan data hasil wawancara capim berupa video bukan tulisan, sehingga bisa ditonton semua anggota.

JAKARTA – Mayoritas anggota Komisi III DPR terlihat kecewa terhadap laporan proses seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News