Angelina Jolie Kutuk Pemerkosaan Dalam Perang

Angelina Jolie Kutuk Pemerkosaan Dalam Perang
Angelina Jolie kutuk pemerkosaan dalam perang. Getty Images

jpnn.com - SARAJEVO - Superstar Hollywood Angelina Jolie dan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan penggunaan kekerasan seksual dalam perang. Menurutnya, kekerasan seksual merupakan kebiadaban yang paling mengerikan.

"Pemerkosaan sebagai senjata perang adalah salah satu kebiadaban yang paling mengerikan dan kejahatan terhadap warga sipil," kata Jolie dalam konferensi di Bosnia seperti dilansir Asiaone, Jumat (28/3).

Pada 2011, Jolie menjadi sutradara film "In the Land of Blood and Honey" yang menceritakan kekerasan terhadap perempuan selama perang Bosnia, mendesak adanya misi perdamaian di seluruh dunia untuk memerangi kejahatan seks.

"Ini adalah pemerkosaan brutal, sulit untuk dibicarakan dengan kekerasan ekstrim seperti itu," kata aktris berumur 38 tahun ini, yang juga duta kehormatan untuk badan pengungsi PBB.

Aktris ini bersama PM Inggris berada di Sarajevo untuk sebuah konferensi tentang kekerasan seksual dalam perang yang diselenggarakan Kementerian Pertahanan Bosnia .

"Kekerasan seksual digunakan sebagai senjata perang dalam konflik di Suriah, Republik Afrika Tengah dan Sudan Selatan. Saya berharap kita semua dapat bekerja sama untuk mencegah kengerian yang terlihat di kawasan ini," kata Hague.

Sekitar 20 ribu wanita, kebanyakan Muslim diperkosa selama perang antar- etnis Bosnia pada 1990-an. Sejauh ini hanya 33 orang telah dihukum untuk kejahatan tersebut. Perang itu juga menjadi tragedi terburuk di Eropa abad ini. (esy/jpnn)


SARAJEVO - Superstar Hollywood Angelina Jolie dan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mendesak masyarakat internasional untuk menghentikan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News