Anggota Keluarga Nyoblos tapi Suara tak Ada

Anggota Keluarga Nyoblos tapi Suara tak Ada
Anggota Keluarga Nyoblos tapi Suara tak Ada

Bagi dia, bukan hanya besar kecil suara namun kejujuran karena Pileg ini merupakan ajang pembelajaran politik. Kalau sudah tidak jujur maka akan terus curang. Baginya anggota KPPS juga jangan melakukan berbagai cara karena pasti akan ketahuan dan akan ada balasannya.

Momon menerangkan, hingga kini belum mengetahui secara pasti berapa perolehan suata total. Ia sendiri dengan kejadian ini menjadi was-was akan banyak suara yang hilang.

Sementara itu, Panwaskab Kuningan banyak didatangi para caleg yang komplen karena suaranya hilang, kemarin. Seperti yang terjadi di dua lokasi yakni Kecamatan Garawangi dan Cilimus.

Caleg yang mengadukan itu yakni dari PKB dan Nasdem. Kejadiannya di satu TPS, suara caleg tersebut sama sekali tidak ada. Padahal, terdapat sejumlah keluarga dan kerabatnya yang dipastikan mencoblos caleg itu.

Menyikapi pengaduan tersebut, Ketua Panwaskab Kuningan Ujang Abdul Aziz MH menegaskan harus ditindaklanjuti. Masalah ini perlu diselesaikan oleh penyelenggara pemilu yang melibatkan peserta pemilu.

 “Panwas berharap peserta pemilu yang mencium dugaan kejanggalan dan kecurigaan terhadap hilangnya suara, silakan sampaikan ke panwas terdekat kalau memang terdapat bukti yang kuat,” ucapnya.

Dalam menindaklanjuti pengaduan itu, pihaknya akan melakukan mediasi melalui penyelesaian keberatan. Meski saat proses rekap suara tidak ada saksi yang menyatakan keberatan namun jika ada caleg yang merasa kehilangan suara dengan keterangan yang cukup maka perlu ditindaklanjuti.

“Kami akan melakukan mediasi mengacu pada pasal 16 PKPU 27 yang mengamanatkan kita untuk melakukan mediasi jika terjadi perselisihan,” kata Ujang.

KUNINGAN – Dugaan kecurangan dalam pileg terus terungkap. Bukan hanya politik uang yang terjadi namun juga praktik penghilangan suara caleg.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News