Anggota Polri Tembak Warga di Makassar, Kompolnas Sebut Syarat Penggunaan Senjata Api

jpnn.com, JAKARTA - Komisioner Kompolnas Poengky Indarti meminta polisi transparan dan profesional menyelesaikan kasus Bripka AA yang menembak warga bernama Zulkifli.
Bripka AA diketahui merupakan anggota polisi di Polrestabes Makassar, Sulsel.
"Saya berharap pemeriksaan Propam profesional, transparan, dan akuntabel," kata Poengky kepada JPNN.com, Jumat (11/3) malam.
Menurut Poengky, penggunaan senjata api oleh kepolisian merupakan pilihan terakhir.
"Penggunaan senjata api adalah the last resort dan memedomani prinsip legalitas, necesitas, dan proporsionalitas," kata Poengky.
Lulusan hukum Universitas Airlangga itu lantas membeberkan tiga syarat polisi bisa menggunakan senjata api berdasar Perkap Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan yang tertuang dalam Pasal 8.
Pertama, kata dia, tindakan pelaku kejahatan dapat menyebabkan luka parah atau kematian anggota Polri atau masyarakat.
Kedua, lanjut dia, anggota Polri tidak memiliki alternatif lain yang beralasan dan masuk akal untuk menghentikan tindakan atau perbuatan pelaku kejahatan.
Kompolnas meminta polisi transparan dan profesional menyelesaikan kasus Bripka AA yang menembak warga di Makassar.
- Denpom TNI Kantongi Bukti Transfer Uang Setoran Judi Sabung Ayam di Lampung
- Begini Update Kasus Penembakan 3 Polisi saat Menggerebek Judi Sabung Ayam di Lampung
- Polda Riau akan Tetapkan Tersangka Kasus SPPD Fiktif yang Rugikan Negara Ratusan Miliar
- Modus Arisan dan Investasi, IRT di Purwakarta Tipu 580 Orang hingga Rp1 Miliar
- BG Minta Aparat Penegak Hukum Tindak Tegas Ormas Bermodus Premanisme
- 4 Remaja Jadi Begal Bawa Senjata Api di Kuta Bali