Anggota TNI Tebang Pisang, Warga Ngamuk

Anggota TNI Tebang Pisang, Warga Ngamuk
Anggota TNI Tebang Pisang, Warga Ngamuk
“Kasihan, kita tinggal di sini sudah lama, sekarang diusir. Apa tidak ada rasa perikemanusiaan ka, mana belas kasihan sama masyarakat. Anak kita nanti mau tinggal dimana lagi,” teriak salah satu mama Papua seraya menghadap ke Mako Lanal. Dalam aksinya lebih lanjut warga mengambil potongan  pohon pisang yang ditebang Lanal dan dipakai untuk memalang jalan. Aksi palang ini di Jln Bubara berlangsung sekitar  2,5 jam, yakni  mulai pukul 12.00 hingga 14.30 WIT.

Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun turut serta dalam aksi palang jalan tersebut. Selang beberapa menit kemudian, tiang listrik yang ada di kanan jalan dan selama ini tidak berfungsi diangkat ramai-ramai dan dipakai untuk memalang jalan. Termasuk bekas kawat-kawat pagar Lanal juga semuanya ditumpuk di badan jalan tersebut.

Guna mengamankan agar tindak anarkis tidak berkembang lebih jauh, sekitar pukul 12.00 WIT, pasukan Dalmas Polresta tiba di TKP. Selanjutnya polisi pun bernegosiasi  dengan warga supaya jalan tidak dipalang karena menganggu arus lalu lintas. Hingga pukul 13.00 WIT, polisi belum berhasil membujuk warga. Imbauan agar palang dibuka tidak diindahkan.

Warga mengancam kalau pihak pemerintah dan DPRD tidak turun bernegosiasi dengan mereka atas masalah sengketa tanah dengan Lanal  maka warga mengancam tidak akan membuka palang di Jln Bubara tersebut. “Kita mau bicara di sini bersama. Jangan ada perwakilan seperti dulu karena kita pernah ditipu, kita diberi uang tidak sesui dengan perjanjian,” ujar salah satu warga yang bernegosiasi dengan komadan Dalmas.

SORONG- Konflik pertanahan antara warga dengan TNI AL terjadi di Jln Bubara, Sorong. Warga merasa hidupnya tak nyaman, lantaran pihak Lanal menyatakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News