Anies Baswedan: Data dan Ilmuwan Harus Jadi Kompas Kebijakan

Anies Baswedan: Data dan Ilmuwan Harus Jadi Kompas Kebijakan
Bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan menjadi salah satu narasumber dalam Silaturahmi Kerja Nasional Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) 2023 yang mengusung tema Membangun Indonesia dari Timur di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (5/11/2023). Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, MAKASSAR - Calon presiden Anies Baswedan menegaskan pentingnya ilmu pengetahuan dan hasil riset serta data valid sebagai basis dalam pengambilan kebijakan.

Hal itu telah dipraktikkan Anies ketika menjadi orang nomor 1 dan memimpin Jakarta selama 5 tahun (2017-2022).

Capres dari Koalisi Perubahan ini kembali menyinggung soal pentingnya peran ilmuwan dalam pengambilan sebuah kebijakan oleh pemegang kewenangan saat mendapatkan pertanyaan dari peserta Silaknas ICMI di Hotel Four Point by Sheraton, Makassar, Minggu (5/11).

Anies melihat bahwa akhir-akhir ini proses teknokrasi oleh para teknokrat tidak berada paling depan dalam proses penyusunan kebijakan. Sebaliknya, proses politik yang justru lebih dominan.

Menurutnya, ada tiga aspek dalam manajemen, termasuk sistem pemerintahan. Pertama, power atau politik. Kedua, policy atau kebijakan. Ketiga, political economy, yaitu siapa mendapat apa, kapan, dan dan berapa banyak.

"Dari tiga aspek ini, kami melihat yang di depan seharusnya adalah policy, baru kemudian politics, baru kemudian political economy. Kami menyaksikan ini agak bergeser. Jadi ke depan saya melihat ilmu pengetahuan harus dikembalikan menjadi kompas di dalam menyusun kebijakan-kebijakan," ujarnya

Anies menambahkan, hal itu diingatkan (wake up call) saat pandemi mulai awal tahun 2020. Menurutnya, pandemi menjadi ujian bagi semua pemegang kewenangan di seluruh dunia.

Pada saat itu, semua bisa melihat pemegang kewenangan yang menggunakan ilmu pengatahuan dan pemegang kewenangan yang merendahkan ilmu pengetahuan.

Hal itu telah dipraktikkan Anies Baswedan ketika menjadi orang nomor 1 dan memimpin Jakarta selama 5 tahun (2017-2022)

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News