Annisa Pohan dan Polemik Jalur Sepeda, Demokrat: Ada yang Coba Mengadu Domba

Annisa Pohan dan Polemik Jalur Sepeda, Demokrat: Ada yang Coba Mengadu Domba
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)

Sebelumnya, isu pembongkaran jalur sepeda di jalan-jalan utama ibu kota mengemuka setelah Rapat Dengar Pendapat dengan Kapolri (16/6).

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni dari Fraksi Partai Nasdem meminta Kapolri membongkar jalur sepeda yang dibangun Pemda DKI dengan alasan menciptakan diskriminasi antarpengguna sepeda yang berbeda.

“Mohon kiranya Pak Kapolri dengan jajarannya, terutama ada Korlantas di sini, untuk menyikapi jalur permanen dikaji ulang, bila perlu dibongkar dan semua pelaku jalan bisa menggunakan jalan tersebut. Bilamana ada risiko ditanggung masing-masing di jalan yang ada di Sudirman-Thamrin,” ujar Sahroni.

Usulan pembongkaran sepeda oleh politikus Nasdem ini mengundang kritik dari para pemangku kepentingan transportasi. Djoko Setijowarno dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menolak usulan ini dan berpendapat,

"Dengan jalur sepeda yang terlindungi, akan menjamin keselamatan pesepeda,” ujarnya.

Pakar transportasi Darmaningtyas mengungkapkan selama ini pesepeda dan pejalan kaki di Jakarta terpinggirkan sebagai pengguna jalan.

“Jakarta memerlukan jalur sepeda kalau mau menuju ke kota layak huni. Yang harus dikurangi untuk kota Jakarta adalah jalur kendaraan bermotor pribadi baik roda dua maupun roda empat," kata Darmaningtyas.(fri/jpnn)

Annisa Pohan mengatakan bersepeda bukan hanya sehat bagi diri tetapi juga mendorong penataan lingkungan yang sehat.


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News