Anti Batu, Mampu Rekam Demo dari Jarak 500 Meter

Anti Batu, Mampu Rekam Demo dari Jarak 500 Meter
PENGINTAI - Kabareskrim Polri Komjen (Pol) Ito Sumardi menunjukkan mobil pengintai milik Bareskrim, Jumat (21/5), di Jakarta. Foto: Agus Srimudin/JPNN.
"Alat-alat yang ada di dalam mobil ini memang ditujukan untuk mengintai demonstrasi dan kerusuhan. Kalau ada demo besar, semua peristiwa bisa direkam secara audio dan gambar. Alat (dari satelit)-nya bisa merekam dari segala arah, ada juga foto dan suaranya. Hasil rekaman bisa dijadikan BB (barang bukti). Begitu pula, kalau ada petugas yang bertindak di luar ketentuan, akan diketahui lewat alat itu. Kami juga punya bukti untuk membela diri kalau diserang soal pelanggaran HAM. Alat itu akan merekam semua peristiwa dalam aksi-aksi, tapi utamanya aksi-aksi yang besar. Ya, aksi sekelas Bareskrim-lah," kata sang petugas yang tak mau namanya ditulis itu.

Ditekankan lagi, proses identifikasi, penyamaran dan pengintaian dengan mobil itu, memang akan sulit diketahui pengunjuk rasa. "Sekilas, mobil itu seperti kendaraan pribadi biasa. Kadang-kadang mengintai orang di dalam rumah, cukup parkir di dekat rumahnya. Orang kadang tidak tahu kalau itu mobil pengintai. Paling dikira mobil tamu," katanya pula.

Sementara terlepas dari itu, di kesempatan terpisah saat jumpa pers di pressroom Mabes Polri, Wakil Kepala Divisi Humas Kombes (Pol) Zainuri Lubis, memberikan penjelasan soal kedatangan Tim Independen Kemenpan & RB yang meninjau peralatan milik Mabes Polri itu. "Hari ini, Mabes Polri mendapat kunjungan dari Tim Independen Kementerian PAN & RB yang diketuai Dr Kunia Toha. Mereka ada 11 orang, termasuk pakar ekonomi dan pakar hukum," ungkapnya.

Kedatangan tim tersebut, menurut Zainuri mempunyai sasaran khusus, termasuk guna mengecek apakah reformasi Polri sudah memenuhi target atau belum. "Salah satu keberhasilan Polri yang menjadi penilaian dari Tim Birokrasi Nasional, yaitu penilaian sejak 2005, 2006, 2007 dan 2008, nilainya disclaimer (tidak pasti atau sangkalan), sehingga susah dinilai karena patokan tidak ada. Kalau rapor, bisa dikatakan merah," tuturnya.

Bareskrim Mabes Polri melengkapi diri dengan mobil pengintai demo-demo besar atau aksi yang berpotensi anarkis. Kendaraan itu dilengkapi alat-alat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News