Antisipasi Bencana Alam, Florata Bentuk Forum PRB

Antisipasi Bencana Alam, Florata Bentuk Forum PRB
Antisipasi Bencana Alam, Florata Bentuk Forum PRB
"Forum ini melibatkan semua stakeholder baik unsur pemerintah, swasta maupun PNPB sendiri. Dalam forum ini bagaimana merubah paradigma pengurangan risiko bencana yang kapan saja bisa terjadi. Penekanannya adalah partisipasi, sistimatis dan dilakukan secara terpadu," jelas Bayudono.

Menurutnya, sektor yang mungkin terjadi bencana adalah bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial. Dalam paradigma kebencanaan, masyarakat selalu menganggap bahwa bencana itu terjadi secara tiba-tiba dan terpisah dari kehidupan manusia. Padahal, kata Bayudono, tidak semestinya serperti itu karena kebencanaan bisa terjadi akibat ulah manusia sendiri.

Untuk itu paradigma lama harus dirubah dan memberikan pemahaman bahwa kebencanaan itu bukan semata-mata terjadi secara tiba-tiba. Dengan adanya UU tersebut dimaksud untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana, menyelaraskan peraturan perudang-undangan yang sudah ada, menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh.

Selain itu harus menghargai budaya lokal, membangun partisipasi dan kemitraan publik, mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan dan kemandirian serta kedermawanan. Satu hal yang juga dinilai penting adalah menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

MAUMERE - Untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam, berbagai stakeholder yang tergabung di daratan Flores dan Lembata (Florata) membentuk Forum

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News