Antisipasi Kekeringan, Kementan Sarankan Petani Kulon Progo Asuransikan Lahan Pertaniannya

Antisipasi Kekeringan, Kementan Sarankan Petani Kulon Progo Asuransikan Lahan Pertaniannya
Mentan Syahrul Yasin Limpo saat panen raya padi di Bangka Selatan. Foto: Humas Kementan

Dalam pertanian ada sejumlah kendala yang harus diantisipasi seperti perubahan iklim, cuaca ekstrim yang menyebabkan kekeringan atau banjir, serta gangguan hama, dan lainnya.

“Kondisi-kondisi ini bisa menyebabkan gagal panen. Dan tentu saja akan membuat petani merugi. Agar petani terhindar dari kerugian, asuransi adalah pilihan terbaik,” jelas Edhy.

Asuransi merupakan salah satu komponen dalam manajemen usaha tani untuk mitigasi risiko bila terjadi gagal panen.Dengan adanya asuransi, perbankan lebih percaya dalam menyalurkan kredit.

Dia menerangkan bahwa petani bisa memanfaatkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) untuk menjaga lahannya. Di AUTP, premi yang harus dibayarkan sebesar Rp 180.000 /hektare (ha)/MT. Nilai pertanggungan sebesar Rp 6.000.000/Ha/MT.

Asuransi ini memberikan perlindungan terhadap serangan hama penyakit, banjir, dan kekeringan.

Di Kalurahan Kedundang, Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, umur tanaman cabai yang mereka rawat sudah masuk bulan pertama. Panen cabai sendiri biasanya dilakukan pada bulan keempat sejak pertama kali tanam.

Para petani sendiri mengakui bahwa suplai air dari irigasi semakin sedikit. Inisatif memakai sumur pantek dilakukan karena petani khawatir terjadi gagal panen.(jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

Kementan menyarankan petani mengasuransikan lahan pertaniannya untuk antisipasi kerugian saat kemarau.


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News