Antisipasi Terorisme, Pengamanan Objek Vital Ditingkatkan

Antisipasi Terorisme, Pengamanan Objek Vital Ditingkatkan
Ignasius Jonan (putih) dan Suhardi Alius (batik). Foto: Istimewa for JPNN

"Karena dalam keamanan pemeriksaan dari pihak mana pun harus diperiksa ya periksa saja, karena kita juga sulit untuk melihat niat seseorang seperti apa,” tegas Jonan.

 

Dalam kesempatan tersebut, Deputi I BNPT Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir menjelaskan bahwa kerja sama ini kedua pihak harus membuat bagaimana SOP sistem pengamanan dibangun oleh berbagai objek vital untuk mengantisiapsi peluang masuknya terorisme dan kelompok radikal.

"Harapan kami untuk menerapkan SOP yang kamj buat, tetapi sebelum menyusun kami harus datang langsung ke objek tersebut sejauh mana kemanananya seperti di bandara, terminal. Setelah itu kami baru membuat SOP pengamanan" kata Abdul Rahman Kadir.

Dia menegaskan, segala macam SOP pengamanan yang selama ini sudah dibuat oleh berbagai fasilitas umum, institusi atau perusahaan harus diseragamkan sehingga tingkat keamanan menjadi maksimal.

"Kamj ingin membuat standar siapa dan membuat apa pada objek tersebut, bagaimana prosedur ancaman di keluarkan, standarisasi ini ka. Ibuatkan sehingga tingkat kemanan menjadi maksimal, " kata alumnus Akmil tahun 1984 itu. (jos/jpnn)


Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (Kemen


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News