Apa Benar Pak Harto Pernah Lari Meninggalkan Pertempuran?

Apa Benar Pak Harto Pernah Lari Meninggalkan Pertempuran?
Soeharto berunding satu meja dengan Jenderal Sudirman. Foto: Mendur Brother/IPHOOS.

Ia pulang kampung ke Kemusu, sekira 37 km dari Candi Borobudur. Sesampai di kampung, kena malaria.

1 November 1942. Di bawah kekuasaan Jepang, Soeharto mendaftar sebagai sukarelawan pasukan kepolisian Jepang, Keibuho.

Dia ditempatkan di Yogyakarta sebagai pembantu kepala polisi.

"Atas arahan dari atasannya, 8 Oktober 1943, Soeharto masuk PETA sebagai shodanco, komandan peleton," ungkap Roeder.

Sempat bertugas di Wates, sebelah timur Yogya, kemudian dikirim ke Sekolah Tinggi Militer Jepang di Bogor.

Sekolah itu sekarang jadi Museum PETA Bagor. 

1944 Soeharto lulus dengan pangkat cudanco, ditempatkan di Solo sebagai komandan kompi. 

Sebentar kemudian dia dipindahkan ke Madiun sebagai perwira staf di markas PETA.

ZAMAN Belanda, jadi tentara Belanda. Zaman Jepang, jadi polisi Jepang. Indonesia merdeka, jadi tentara republik. Ini dia kisah Pak Harto. Wenri Wanhar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News