Apa Kekhawatiran Guru Asal Indonesia Jika Sekolah Australia Kembali Dibuka?

Apa Kekhawatiran Guru Asal Indonesia Jika Sekolah Australia Kembali Dibuka?
Wadeye community, Northern Territory (ABC News: James Dunlevie)

Susah menerapkan social distancing di sekolah

Apa Kekhawatiran Guru Asal Indonesia Jika Sekolah Australia Kembali Dibuka? Photo: Christin Anggrahini mengajar di NSW School of Languages di Sydney. (Foto: Supplied)

 

Christin Anggrahini di Sydney menjadi guru bahasa Indonesia di NSW School of Languages, sekolah jarak jauh bagi murid yang ingin belajar bahasa.

"Sebelumnya, kami mengajar bahasa asing lewat internet dan telepon dari sekolah kami."

"Siswa yang belajar bahasa asing dengan kami melakukan pembelajarannya di sekolahnya masing-masing. Mereka menelepon kami untuk praktek bicara dari sekolah masing-masing," kata Christin kepada ABC Indonesia.

Setelah pandemi COVID-19 bertambah buruk, menurut Christin, guru-guru di sekolahnya diberikan kebebasan untuk mengajar online dari rumahnya atau tetap masuk ke sekolah.

"Siswa yang belajar dengan kami, sebelum pandemi, harus datang ke sekolah kami untuk pembelajaran intensif sehari dalam satu kwartal," katanya.

"Dengan adanya COVID-19, kelas intensif digantikan dengan kelas lewat zoom."

Sekarang di NSW, Premier Gladys Berejeklian mengatakan bahwa sekolah akan dimulai lagi hari Senin (11/5).

Membuka lebih susah daripada menutup. Itulah yang terjadi dengan kemungkinan pembukaan kembali sekolah di Australia saat kasus positif corona di negara ini semakin menurun

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News