APBN 2010 Rp.1.009,5 Triliun
Lebih Tekankan Pemerataan Ekonomi, dari Pada Mengejar Pertumbuhan
Senin, 03 Agustus 2009 – 09:51 WIB

APBN 2010 Rp.1.009,5 Triliun
JAKARTA- Pemerintah mengajukan anggaran Belanja Negara 2010 sebesar Rp. 1.009,5 Triliun. Anggaran ini naik sebesar Rp. 3,8 triliun dari anggaran RAPBN-P tahun 2009. Dengan kenaikan anggaran ini, diperkirakan defisit anggaran pada tahun 2010 diperkiarakan akan mencapai Rp.98,0 triliun atau sekitara 1,6 persen dari PDB.
Debandingkan defisit 2009, tahun 2010 diperkirakan akan turun sebesar Rp. 35 triliun, jika dibandingkan target yang dicanangkan dalam RAPBN P 2009 sebesar Rp. 133 triliun.
Baca Juga:
Sementaran untuk penerimaan, pemerintah menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp729,2 triliun, Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp180,9 triliun. Sedangkan alokasi belanja pemerintah pusat sebesar Rp699,7 triliun, alokasi anggaran kementerian/lembaga sebesar Rp327,6 triliun, alokasi anggaran Departemen Pendidikan sebesar Rp51,8 triliun, alokasi anggaran Departemen Pertahanan sebesar Rp40,7 triliun, dan alokasi anggaran Departemen Pekerjaan Umum Rp34,3 triliun.Kemudian alokasi anggaran Departemen Agama Rp26 triliun, alokasi anggaran Departemen Kesehatan Rp20,8 trilun, alokasi anggaran Departemen Perhubungan Rp16 triliun dan alokasi anggaran Kepolisian Negara Rp25,8 triliun. (aj/jpnn)
JAKARTA- Pemerintah mengajukan anggaran Belanja Negara 2010 sebesar Rp. 1.009,5 Triliun. Anggaran ini naik sebesar Rp. 3,8 triliun dari anggaran
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pakar Hukum: Putusan MA Wajib Dilaksanakan dalam Perkara RSI NTB dengan Kontraktor
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia
- Kala Bhikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Semarang: Wujud Persaudaraan Lintas Iman
- Menko Polkam: Pemerintah Bentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme & Ormas Meresahkan
- Masukan Buat Prabowo dari Innovation Summit Southeast Asia 2025