Aplikasi Cimol Permudah Layanan Pengunjung ke Lapas

Aplikasi Cimol Permudah Layanan Pengunjung ke Lapas
Program Lapas Cikarang untuk revitalisasi lembaga pemasyarakatan. Foto : dokumen DitjenPAS for JPNN

“Saat ini kami prioritaskan mereka yang ikut program dulu, agar menstimulus mereka yang belum ikut program,” kata Kadek.

Untuk memperbaiki pelayanan, Lacika juga membangun Pos Yandu dan Pondok layanan. Ide layanan itu adalah membawa pelayanan lapas eperti proses remisi, CB, PB dan lain lain lebih dekat kepada warga binaan. Pos Yandu diadakan di ruang kunjungan, sementara Pondok Layanan di area warga. Bahkan agar benar-benar dekat dengan warga, Lacika mengadakan Lope atau lokomotif pelayanan, yang berkeliling tiga kali sehari ke blok-blok warga.

Dengan perhatian besar yang ditunjukkan dengan semua inovasi tersebut, tak heran bila Lacika tergolong lapas yang paling sering menyabet penghargaan.

Semua inovasi pelayanan Lacika tersebut sejalan dengan program revitalisasi pemasyarakatan yang gencar dikomandoi Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Sri Puguh Budi Utami.

Dalam berbagai kesempatan, Dirjen Utami senantiasa berpesan kepada jajarannya untuk memprioritaskan pelayanan di lembaga pemasyarakatan.

Ditjenpas bahkan menjadikan tagline ‘membangun pemasyarakatan bersih dan melayani’ sebagai acuan bekerja di jajarannya.

“Kita harus terus berbenah menjadi lebih baik dan lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan sebagai lembaga permasyarakatan,"kata Dirjen Utami, memberi arahan saat rapat perencanaan strategis Ditjenpas beberapa waktu lalu.

Awal tahun ini Direktorat Jenderal Pemasyarakatan mendapatkan penghargaan dari Yayasan Advokasi Rakyat Aceh (YARA) atas upaya reformasi pelayanan di lembaga permasyarakatan dan rumah-rumah tahanan, khususnya di Aceh.

CIMOL adalah aplikasi layanan pengunjung berbasis Android yang diciptakan tim Lapas Cikarang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News