Arab Yahudi

Oleh: Dahlan Iskan

Arab Yahudi
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya ikut saja apa mau mereka. Saya harus bisa bersikap jadi benda mati yang di titip-titipkan.

Toh, saya tidak merasa dirugikan. Tujuan saya ke Sharma. Bisa terpenuhi. Toh, sama saja, bahkan mobil ini lebih nyaman.

Saya untung. Sopir Hiace pun untung. Pak Tua tadi untung besar. Win-win-WIN solution, bahkan, di dalam hati, saya mengagumi si lelaki tua.

Otak bisnisnya jalan. Hanya jalan 20 km ia dapat 250 riyal. Daripada 120 km dapat 300 riyal.

Saya berterima kasih ada orang sepintar itu. Sudah seperti Yahudi, bahkan saya sulit berpendapat pintar mana Arab dan Yahudi. Dalam hal berdagang.

Untuk sementara saya masih lebih banyak beruntung. Hitung saja, berapa total penghematan yang saya lakukan hari itu. (*)


Berita Selanjutnya:
Teddy Sambo

Saya berterima kasih ada orang sepintar itu. Sudah seperti Yahudi, bahkan saya sulit berpendapat pintar mana Arab dan Yahudi. Dalam hal berdagang.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News